22.6 C
Madura
Tuesday, June 6, 2023

BRI Sukses Alihkan Layanan Internet Banking ke Super App BRImo

JAKARTA, RadarMadura.idPandemi dan perkembangan teknologi digital telah mengubah kebiasaan dan perilaku masyarakat dari pola konvensional ke era digital. Termasuk, dalam hal aktivitas nasabah saat melakukan transaksi.

Atas perkembangan itu, Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto menekankan bahwa perubahan preferensi tentu menjadi perhatian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Terutama, dalam meningkatkan kenyamanan nasabah sebagai unsur penting dari transformasi layanan.  Salah satunya, yakni dengan menghentikan dan mengalihkan layanan internet banking berbasis website ke Super App BRImo yang memiliki fitur-fitur lebih lengkap, aman dan mudah diakses oleh nasabah. Pengalihan Internet Banking BRI ke BRImo tersebut telah dilakukan per 28 Februari 2023 lalu.

Menurut dia, BRImo sendiri telah menjadi financial super apps milik BRI yang memiliki lebih dari 100 fitur untuk memenuhi berbagai kebutuhan layanan keuangan nasabah. Bahkan, tak hanya memberi kemudahan, BRImo juga memberikan tingkat keamanan yang semakin meningkat. Terbukti, aplikasi BRImo telah memiliki sertifikat ISO 20000-1:2018 dari Robere & Associate sejak November 2021.

Baca Juga :  Pemkab Bangkalan Ajukan UMK Tahun Depan Rp 1,6 Juta

Selain itu, aplikasi BRImo juga melalui uji security seperti penetration test yang dilakukan secara berkala untuk memastikan keamanan transaksi yang dilakukan oleh nasabah.

Dia menyatakan, kepuasan nasabah BRI menggunakan layanan digital banking BRI uga tercermin dari pertumbuhan jumlah pengguna (users) Super App BRImo yang menunjukkan peningkatan signifikan pada 2022. “Tercatat jumlah transaksi digital melalui BRImo mencapai 1,82 miliar transaksi atau tumbuh 110 persen yoy dengan volume transaksi sebesar Rp 2.669 triliun (tumbuh 98,48 persen yoy). Dengan pertumbuhan jumlah user BRImo di 2022 sebesar 68,46 persen yoy menjadi 23,8 juta user. BRImo telah mencatatkan Fee Based Income (FBI) sebesar Rp1,59 triliun,” ungkap Andrijanto.

Andrijanto menjelaskan, BRI melihat pertumbuhan dan intensitas nasabah menggunakan BRImo sudah jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan internet banking berbasis web. “Hadirnya BRImo, tentunya akan membuat BRI semakin fokus dalam menjaga availability dan reliability sehingga nasabah tetap nyaman bertransaksi melalui BRImo,” ucapnya.

Terbukti, dengan kenaikan transaksi dari waktu ke waktu. BRImo juga terus melakukan update, baik dari sisi infrastruktur maupun arsitektur IT. Hal tersebut dilakukan agar BRImo dapat terus mengakomodir kebutuhan pertumbuhan transaksi nasabah.

Baca Juga :  Perangi Soceng, BRI Turut Aktif Ungkap Kejahatan Perbankan

Saat ini transaksi digital di BRI telah mencapai 98 persen dari total transaksi. Sementara untuk transaksi di jaringan kantor atau unit kerja BRI hanya bersisa sekitar 2 persen.  “Ke depan, kami proyeksikan transaksi di kantor konvensional akan terus menurun sesuai dengan journey digitalisasi masyarakat Indonesia. BRI juga akan terus melakukan penataan jaringan kerja, baik menambah atau mengurangi, agar lebih produktif dan efisien namun tetap efektif dalam memberikan layanan perbankan,” jelas Andrijanto.

Dalam menghadapi era digital saat ini, lanjut dia, pihaknya menerapkan konsep hybrid bank dalam perbaikan bisnis proses, inovasi model bisnis, serta tata kelola jaringan kerja yang memadukan digital capabilities, physical network dan layanan financial advisor. “Harmonisasi ketiganya kami meyakini mampu menghadirkan layanan perbankan yang lebih efektif, efisien dan terintegrasi sesuai journey customer dan masyarakat Indonesia,” pungkasnya. (*/daf)

 

JAKARTA, RadarMadura.idPandemi dan perkembangan teknologi digital telah mengubah kebiasaan dan perilaku masyarakat dari pola konvensional ke era digital. Termasuk, dalam hal aktivitas nasabah saat melakukan transaksi.

Atas perkembangan itu, Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto menekankan bahwa perubahan preferensi tentu menjadi perhatian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Terutama, dalam meningkatkan kenyamanan nasabah sebagai unsur penting dari transformasi layanan.  Salah satunya, yakni dengan menghentikan dan mengalihkan layanan internet banking berbasis website ke Super App BRImo yang memiliki fitur-fitur lebih lengkap, aman dan mudah diakses oleh nasabah. Pengalihan Internet Banking BRI ke BRImo tersebut telah dilakukan per 28 Februari 2023 lalu.

Menurut dia, BRImo sendiri telah menjadi financial super apps milik BRI yang memiliki lebih dari 100 fitur untuk memenuhi berbagai kebutuhan layanan keuangan nasabah. Bahkan, tak hanya memberi kemudahan, BRImo juga memberikan tingkat keamanan yang semakin meningkat. Terbukti, aplikasi BRImo telah memiliki sertifikat ISO 20000-1:2018 dari Robere & Associate sejak November 2021.


Baca Juga :  Penerapan ESG BRI Terus Meningkat

Selain itu, aplikasi BRImo juga melalui uji security seperti penetration test yang dilakukan secara berkala untuk memastikan keamanan transaksi yang dilakukan oleh nasabah.

Dia menyatakan, kepuasan nasabah BRI menggunakan layanan digital banking BRI uga tercermin dari pertumbuhan jumlah pengguna (users) Super App BRImo yang menunjukkan peningkatan signifikan pada 2022. “Tercatat jumlah transaksi digital melalui BRImo mencapai 1,82 miliar transaksi atau tumbuh 110 persen yoy dengan volume transaksi sebesar Rp 2.669 triliun (tumbuh 98,48 persen yoy). Dengan pertumbuhan jumlah user BRImo di 2022 sebesar 68,46 persen yoy menjadi 23,8 juta user. BRImo telah mencatatkan Fee Based Income (FBI) sebesar Rp1,59 triliun,” ungkap Andrijanto.

Andrijanto menjelaskan, BRI melihat pertumbuhan dan intensitas nasabah menggunakan BRImo sudah jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan internet banking berbasis web. “Hadirnya BRImo, tentunya akan membuat BRI semakin fokus dalam menjaga availability dan reliability sehingga nasabah tetap nyaman bertransaksi melalui BRImo,” ucapnya.

Terbukti, dengan kenaikan transaksi dari waktu ke waktu. BRImo juga terus melakukan update, baik dari sisi infrastruktur maupun arsitektur IT. Hal tersebut dilakukan agar BRImo dapat terus mengakomodir kebutuhan pertumbuhan transaksi nasabah.

- Advertisement -
Baca Juga :  BRI Mudahkan Pengelolaan Transaksi Keuangan dan Digitalisasi Keuangan Daerah

Saat ini transaksi digital di BRI telah mencapai 98 persen dari total transaksi. Sementara untuk transaksi di jaringan kantor atau unit kerja BRI hanya bersisa sekitar 2 persen.  “Ke depan, kami proyeksikan transaksi di kantor konvensional akan terus menurun sesuai dengan journey digitalisasi masyarakat Indonesia. BRI juga akan terus melakukan penataan jaringan kerja, baik menambah atau mengurangi, agar lebih produktif dan efisien namun tetap efektif dalam memberikan layanan perbankan,” jelas Andrijanto.

Dalam menghadapi era digital saat ini, lanjut dia, pihaknya menerapkan konsep hybrid bank dalam perbaikan bisnis proses, inovasi model bisnis, serta tata kelola jaringan kerja yang memadukan digital capabilities, physical network dan layanan financial advisor. “Harmonisasi ketiganya kami meyakini mampu menghadirkan layanan perbankan yang lebih efektif, efisien dan terintegrasi sesuai journey customer dan masyarakat Indonesia,” pungkasnya. (*/daf)

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/