JAKARTA – BPJS Ketenagakerjaan mencatatkan hasil positif pada pembukuan kinerja pertumbuhan kepesertaan tahun 2018. Sebanyak 30,5 juta pekerja tercatat aktif sebagai peserta dari target awal 29,6 juta pekerja. Total peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai 50,7 juta pekerja.
E. Ilyas Lubis selaku Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan menegaskan, pihaknya terus memberikan sosialisasi dan edukasi agar program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bisa didapatkan seluruh pekerja Indonesia.
Dibandingkan 2017, kinerja kepesertaan aktif segmen Penerima Upah (PU) pada tahun 2018 juga meningkat signifikan sebesar 3,4 juta. Rata-rata, kenaikan pada tahun-tahun sebelumnya sebanyak 1,2 juta pekerja aktif.
“Hasil ini, kami raih bukan karena kerja keras insan BPJS Ketenagakerjaan. Tapi juga berkat kerjasama semua pihak mulai pemerintah, stakeholder, dan tentu saja perusahaan. Termasuk, pekerja yang semakin menyadari pentingnya memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan,” tukas E. Ilyas Lubis.
BPJS Ketenagakerjaan menggagas kerjasama strategis dengan pemerintah daerah, provinsi hingga pusat. Termasuk, memberikan apresiasi yakni Paritrana Awards kepada perusahaan unggulan, kepala daerah dan provinsi yang mendukung penuh pelaksanaan program perlindungan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.
Paritrana Awards merupakan terobosan bersama antara BPJS Ketenagakerjaan dengan Kemenko PMK RI. Pemberian penghargaan bagi kepala daerah menjadi salah satu faktor pendukung yang berpengaruh terhadap peningkatan kepesertaan aktif pekerja segmen PU. Termasuk, faktor pengawasan dan pemeriksaan (Wasrik) dari Kemnaker RI.
Kemnaker melalui dukungannya pada tim terpadu bersama BPJS Ketenagakerjaan, memiliki peranan penting dalam menegakkan regulasi ketenagakerjaan. Sehingga, mendorong pertumbuhan positif akuisisi kepesertaan tenaga kerja sektor PU.
Di sisi lain, kata E. Ilyas Lubis, salah satu faktor pendukung peningkatan kepesertaan pada pekerja segmen Bukan Penerima Upah (BPU) adalah munculnya inisiatif agen Penggerak Jaminan Sosial (Perisai). Inisiatif ini menyadur dari Sharoushi yang sukses diterapkan di Jepang dalam akuisisi jaminan sosial.
“Perisai terbukti mampu mendorong peningkatan kepesertaan pada sektor BPU. Kepesertaan yang digaet Perisai mencapai 530 ribu orang dari 3.700 agen aktif. Ini hasil positif yang didukung berbagai pihak. Termasuk para Perisai yang bekerja keras agar seluruh pekerja, khususnya sektor BPU dapat terlindungi,” terang E. Ilyas Lubis.
Ditambahkan, BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2019 mengusung tema Aggressive Growth. “Hasil ini tidak membuat kami berpuas diri. Kami akan berupaya maksimal mencapai seluruh target agar manfaat yang diberikan kepada peserta bisa optimal, untuk kebaikan seluruh pekerja di Indonesia”, pungkas E. Ilyas Lubjs. (Ryan Tri Indrawan)