NAMAKU Moh. Fahrurrosi. Mahasiswa Polstat STIS Jakarta yang ingin menyalurkan hobi menulis melewati media. Awal mengenal Jawa Pos Radar Madura melalui Pamekasan Menulis.
Pertama kali aku melihat rubrik ini lewat stori WhatsApp teman sekolah yang sudah kuliah Desember 2019. Sebelum menulis pada rubrik ini, aku sering mencoba mengikuti lomba menulis. Hasilnya nihil. Tidak ada satu pun tulisan yang dimuat ataupun juara. Namun, semangat menulis tidak habis sampai saat itu. Kesempatan terbuka lebar di depan dan berharap hobi menulisku membuahkan hasil sebanding. Melihat kakak tingkat pada masa itu yang berhasil menjuarai lomba menulis, aku mulai tertarik untuk belajar menulis kreatif dan kebetulan ada rubrik Pamekasan Menulis. Di situlah aku mulai menulis dengan kreatif.
Ada yang lucu pada pengalaman pertama untuk menulis rubrik di Pamekasan Menulis. Yaitu, saat aku tidak fokus melihat ketentuan. Biasanya dalam lomba-lomba menulis tingkat nasional, ketentuannya menggunakan kata. Pada rubrik itu, aku mengira menggunakan hitungan kata dalam membuat esai, 4.000–5.000 kata, kukerjakan dengan semangat. Tiap hari aku cicil agar memenuhi target.
Ketika hari-H pengumpulan, aku dengan pede-nya sudah siap mengumpulkan. Namun, ketika ada teman yang kebetulan ikut rubrik yang sama, akhirnya aku bertanya esai yang sudah dikumpulkan. Ternyata jauh lebih sedikit dari yang aku kerjakan. Sekali lagi aku bertanya kepadanya, kenapa punya dia sangat sedikit.
Setelah berdebat cukup lama, ternyata ada kesalahan teknis dalam membaca. Di situ disebutkan karakter dengan spasi. Sedangkan punyaku dihitung berdasar jumlah kata. Akhirnya, aku malu sendiri. Deadline kurang 5 jam. Aku pun memperbaiki semua tulisan tersebut dalam beberapa ringkasan sampai selesai.
Selang beberapa hari dari pengumpulan esai, akhirnya ada pengumuman. Aku pun agak terkejut, mengingat aku sebagai deadliner dan tulisanku dimuat. Waktu itu aku sedang berada di tanah perantauan, Jakarta. Kebetulan lagi, salah satu tulisan yang dimuat milik sahabat SMA-ku yang sama-sama kuliah di Jakarta, walaupun di universitas berbeda.
MOH. FAHRURROSI
Mahasiswa Polstat STIS Jakarta
NAMAKU Moh. Fahrurrosi. Mahasiswa Polstat STIS Jakarta yang ingin menyalurkan hobi menulis melewati media. Awal mengenal Jawa Pos Radar Madura melalui Pamekasan Menulis.
Pertama kali aku melihat rubrik ini lewat stori WhatsApp teman sekolah yang sudah kuliah Desember 2019. Sebelum menulis pada rubrik ini, aku sering mencoba mengikuti lomba menulis. Hasilnya nihil. Tidak ada satu pun tulisan yang dimuat ataupun juara. Namun, semangat menulis tidak habis sampai saat itu. Kesempatan terbuka lebar di depan dan berharap hobi menulisku membuahkan hasil sebanding. Melihat kakak tingkat pada masa itu yang berhasil menjuarai lomba menulis, aku mulai tertarik untuk belajar menulis kreatif dan kebetulan ada rubrik Pamekasan Menulis. Di situlah aku mulai menulis dengan kreatif.
Ada yang lucu pada pengalaman pertama untuk menulis rubrik di Pamekasan Menulis. Yaitu, saat aku tidak fokus melihat ketentuan. Biasanya dalam lomba-lomba menulis tingkat nasional, ketentuannya menggunakan kata. Pada rubrik itu, aku mengira menggunakan hitungan kata dalam membuat esai, 4.000–5.000 kata, kukerjakan dengan semangat. Tiap hari aku cicil agar memenuhi target.
Ketika hari-H pengumpulan, aku dengan pede-nya sudah siap mengumpulkan. Namun, ketika ada teman yang kebetulan ikut rubrik yang sama, akhirnya aku bertanya esai yang sudah dikumpulkan. Ternyata jauh lebih sedikit dari yang aku kerjakan. Sekali lagi aku bertanya kepadanya, kenapa punya dia sangat sedikit.
Setelah berdebat cukup lama, ternyata ada kesalahan teknis dalam membaca. Di situ disebutkan karakter dengan spasi. Sedangkan punyaku dihitung berdasar jumlah kata. Akhirnya, aku malu sendiri. Deadline kurang 5 jam. Aku pun memperbaiki semua tulisan tersebut dalam beberapa ringkasan sampai selesai.
Selang beberapa hari dari pengumpulan esai, akhirnya ada pengumuman. Aku pun agak terkejut, mengingat aku sebagai deadliner dan tulisanku dimuat. Waktu itu aku sedang berada di tanah perantauan, Jakarta. Kebetulan lagi, salah satu tulisan yang dimuat milik sahabat SMA-ku yang sama-sama kuliah di Jakarta, walaupun di universitas berbeda.
- Advertisement -
MOH. FAHRURROSI
Mahasiswa Polstat STIS Jakarta