PAMEKASAN – Hampir setiap tahun Pemerintah Kabupaten Pamekasan mengalokasikan dana miliran rupiah untuk hibah masjid/musala. Tahun ini besaran anggaran belum jelas.
Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Sekretariat Kabupaten Pamekasan Abrori Rais mengatakan, kemungkinan besar dana hibah masjid/musala ada perubahan. Tidak sama dengan tahun sebelumnya.
”Ada perubahan sepertinya, tapi belum pasti. Ini karena APBD kita mengalami pemangkasan,” terang Abrori kepada JPRM kemarin (27/2).
Menurutnya, untuk tahun ini dana yang diajukan cukup besar, yakni Rp 4 miliar. Tetapi, belum diketahui berapa nominal yang akan disetujui. Yang jelas, dalam dua tahun terakhir alokasi untuk program tersebut ada.
”Kami tidak berani menyebut angka, karena ini belum selesai. Tapi, sangat dimungkinkan ada pengurangan karena harus menyesuaikan,” tegasnya.
Abrori menjelaskan, sesuai dalam sistem informasi pembangunan daerah (SIPD), dana tersebut diberikan pada masjid, musala, atau yayasan. Tentunya dengan persyaratan khusus. ”Semua proposal yang masuk pasti diverifikasi,” ujarnya.
Abrori memerinci, untuk besaran nilai yang diberikan berbeda-beda. Untuk masjid sebesar Rp 10 juta, yayasan Rp 20 juta, dan musala rp 5 juta. ”Tapi, tetap mengacu pada kebutuhan dan kesesuaian di lapangan, dan anggaran yang tersedia,” sebutnya.
Sementara itu, anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Moh. Khomarul Wahyudi meminta proses verifikasi itu harus dilakukan seketat mungkin. Kalau perlu pemerintah benar-benar melakukan survei ke lokasi.
”Kita tidak ingin salah sasaran. Jangan sampai itu terjadi,” sarannya. (di/han)