21.5 C
Madura
Monday, March 27, 2023

CEO Royal Grup Muhammad Mukit Bangun Lembaga Tahfiz dan Tilawah

PAMEKASAN – Kepedulian terhadap pendidikan agama mendapat tempat khusus di hati Haji Muhammad Mukit. Pengusaha andal itu rupanya tengah mengembangkan lembaga tahfiz dan tilawah bagi anak-anak di Bumi Pamelingan.

Saat ini sudah ada tiga lokasi yang menjadi tempat belajar bagi para penghafal Al-Qur’an tersebut. Tiga lokasi itu di Dusun Bazar, Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota Pamekasan, serta Dusun Parseh dan Dusun Masaran, Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu.

Rencananya, program tersebut dikembangkan lebih pesat. ”Siapa pun bisa belajar di sini tanpa harus membayar. ”Yang penting, memiliki semangat dan kemauan yang tinggi,” ucapnya.

Rata-rata masyarakat yang belajar di lembaga tersebut merupakan siswa yang tidak mengenyam pendidikan di pesantren. Hingga saat ini, sudah ada sekitar dua ratus orang yang belajar di lembaga tahfiz dan tilawah milik alumnus Universitas Brawijaya (UB) Malang itu.

Baca Juga :  Hendak Edarkan Narkoba di Sampang, Tiga Warga Kediri Ditangkap Polisi

”Tidak ada niatan lain dalam membangun fasilitas belajar bagi anak-anak tersebut. Yang saya percayai bahwa Al-Qur’an akan menjadi penerang jalan kehidupan bagi seseorang. Baik di dunia maupun di akhirat kelak. Saya yakin kerberkahan akan datang kepada kita,” ungkapnya.

Selain itu, para penghafal Al-Qur’an di bawah binaan Haji MK tak kalah saing jika ikut lomba. Beberapa kali siswa berhasil menjadi pemenang di tingkat kabupaten maupun provinsi. ”Kompetisi itu hanya untuk melatih mental. Selebihnya adalah keberkahan,” tuturnya.

Dalam kehidupan, kata Haji MK, selalu ada hukum The Law of Attraction (LoA). Dalam arti lain, akan ada hukum ketertarikan atau tarik menarik. Apa pun yang menjadi fokus dalam pikiran seseorang, kemungkinan akan ditarik dan hadir ke dalam kehidupan seseorang.

Baca Juga :  Singapura Komitmen Tambah Investasi di Indonesia, Ini Alasannya!

”Secara sadar atau tidak sadar, positif atau negatif, diinginkan atau tidak diinginkan. Penting bagi kita membangun aura positif dengan cara berzikir kepada Allah dan mensyukuri nikmat yang diberikan. Semoga kita tergolong hamba yang selalu bersyukur,” tuturnya. (afg/luq)

PAMEKASAN – Kepedulian terhadap pendidikan agama mendapat tempat khusus di hati Haji Muhammad Mukit. Pengusaha andal itu rupanya tengah mengembangkan lembaga tahfiz dan tilawah bagi anak-anak di Bumi Pamelingan.

Saat ini sudah ada tiga lokasi yang menjadi tempat belajar bagi para penghafal Al-Qur’an tersebut. Tiga lokasi itu di Dusun Bazar, Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota Pamekasan, serta Dusun Parseh dan Dusun Masaran, Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu.

Rencananya, program tersebut dikembangkan lebih pesat. ”Siapa pun bisa belajar di sini tanpa harus membayar. ”Yang penting, memiliki semangat dan kemauan yang tinggi,” ucapnya.


Rata-rata masyarakat yang belajar di lembaga tersebut merupakan siswa yang tidak mengenyam pendidikan di pesantren. Hingga saat ini, sudah ada sekitar dua ratus orang yang belajar di lembaga tahfiz dan tilawah milik alumnus Universitas Brawijaya (UB) Malang itu.

Baca Juga :  Singapura Komitmen Tambah Investasi di Indonesia, Ini Alasannya!

”Tidak ada niatan lain dalam membangun fasilitas belajar bagi anak-anak tersebut. Yang saya percayai bahwa Al-Qur’an akan menjadi penerang jalan kehidupan bagi seseorang. Baik di dunia maupun di akhirat kelak. Saya yakin kerberkahan akan datang kepada kita,” ungkapnya.

Selain itu, para penghafal Al-Qur’an di bawah binaan Haji MK tak kalah saing jika ikut lomba. Beberapa kali siswa berhasil menjadi pemenang di tingkat kabupaten maupun provinsi. ”Kompetisi itu hanya untuk melatih mental. Selebihnya adalah keberkahan,” tuturnya.

Dalam kehidupan, kata Haji MK, selalu ada hukum The Law of Attraction (LoA). Dalam arti lain, akan ada hukum ketertarikan atau tarik menarik. Apa pun yang menjadi fokus dalam pikiran seseorang, kemungkinan akan ditarik dan hadir ke dalam kehidupan seseorang.

Baca Juga :  Usulkan Penambahan Nominasi
- Advertisement -

”Secara sadar atau tidak sadar, positif atau negatif, diinginkan atau tidak diinginkan. Penting bagi kita membangun aura positif dengan cara berzikir kepada Allah dan mensyukuri nikmat yang diberikan. Semoga kita tergolong hamba yang selalu bersyukur,” tuturnya. (afg/luq)

Artikel Terkait

Most Read

Fisik Greg Perlu Ditingkatkan

Tamatan SD Edarkan Sabu-Sabu

Dua Pengedar Sabu-Sabu Keok

Artikel Terbaru

/