KLATEN – Mengisolasi pasien Covid-19 merupakan salah satu upaya untuk menekan persebaran virus tersebut. Isolasi mandiri di rumah dengan terus dimonitor oleh puskesmas setempat menjadi salah satu opsi yang dilakukan untuk pasien dengan kondisi tertentu.
Namun, klaster keluarga yang pernah muncul membuat pemerintah menyadari bahwa tidak semua warga memiliki rumah yang mumpuni untuk benar-benar memisahkan antara pasien Covid-19 dengan anggota keluarga lain. Karena itu, isolasi terpusat didirikan agar pemerintah dapat maksimal menangani pasien Covid-19, sekaligus menekan tingkat penularan.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau beberapa tempat isolasi terpusat di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Salah satunya, Gelanggang Olahraga (GOR) Gelarsena dan Panti Semedi, Sabtu (14/8).
Menko Airlangga ingin memastikan layanan kesehatan dan fasilitas lain yang diberikan kepada para pasien Covid-19 yang sedang diisolasi benar-benar maksimal.
“Isolasi terpusat ini didirikan untuk memotong mata rantai Covid-19, terutama untuk menekan angka kematian. Kalau di rumah, pasien Covid-19 belum tentu mendapat layanan maksimal,” ucapnya.
“Sehingga, kita harus memisahkan antara yang terkena Covid-19 dengan anggota keluarganya supaya tidak menambah klaster keluarga. Sebab, klaster keluarga akhir-akhir ini muncul dan menyebabkan kematian pasien di rumah,” imbuh Airlangga.
GOR Gelarsena merupakan tempat isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 laki-laki, sedangkan Panti Semedi merupakan tempat isolasi terpusat bagi wanita, ibu hamil, dan anak-anak.
Ketika mengunjungi GOR Gelarsena, Airlangga menyerahkan bantuan berupa daging ayam frozen dan telur masing-masing 1,1 ton kepada Bupati Klaten Sri Mulyani. Selanjutnya, bantuan itu akan disalurkan kepada para pasien yang sedang isolasi.
Saat mengunjungi Panti Semedi, dengan jarak yang aman, Airlangga menyapa para pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi terpusat. “Semangat ya, pripun, panganane enak? Terjamin? Obate, vitamine terjamin?,” tanya Airlangga dari kejauhan.
Bahagia dengan perhatian yang diberikan Airlangga, ibu-ibu yang tengah menjalani isolasi terpusat menjawab dengan penuh antusias. “Makanannya enak. Obat dan vitamine terjamin, Pak. Di sini semua disiapin,” jawab para pasien.
Airlangga lalu membalas dengan harapan agar seluruh pasien segera sembuh dan cepat kembali berkumpul dengan keluarga. Sebab, dia menyadari semua pasien ingin lekas pulih dan berkumpul bersama kerabatnya.
Selain layanan kesehatan, isolasi terpusat juga dilengkapi fasilitas olahraga, wifi, dan TV LED. Tujuannya, menekan tingkat stres pasien yang sedang isolasi. Apalagi Bupati Klaten Sri Mulyani menegaskan, isolasi terpusat terbukti membantu menurunkan kasus Covid-19.
Dalam kegiatan kunjungan tersebut, Airlangga juga berdialog dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka perihal penanganan Covid-19. Airlangga juga menyerahkan sejumlah bantuan untuk pasien yang sedang melakukan isolasi.
Bantuan yang diberikan berupa 500 kilogram daging ayam frozen, 500 kilogram telur ayam, 10.000 paket sembako, 20.000 masker, dan 100 oxygen concentrator.
Pemerintah bersama TNI dan Polri terus memonitor perkembangan situasi di setiap daerah secara rutin. Termasuk, merespons cepat dinamika yang terjadi di lapangan.
Sebelumnya, Airlangga menegaskan, dalam penanganan Covid-19, pemerintah menerapkan strategi formula generik 3T sebagai penanganan di hilir dan 3M untuk penanganan di hulu. Agar penerapan strategi itu maksimal, sinergi yang sangat baik dan kecepatan respons pemerintah pusat, keseriusan pemda, ketegasan aparat, kepatuhan serta gotong royong masyarakat menjadi kunci keberhasilannya.
Penguatan 3T diterapkan dengan melakukan testing masif, tracing kontak erat, dan treatment bagi yang terkonfirmasi positif. Termasuk, penyediaan isolasi terpusat di kabupaten dan desa agar tidak terjadi klaster di keluarga.
Langkah lain, mengaktifkan Jogo Tonggo dengan melibatkan relawan, pokdarwis, Karang Taruna, PKK, dan update data setiap hari dari Kades ke camat untuk diteruskan ke satgas kabupaten. Termasuk, pengetatan wilayah hingga tingkat desa/RT.
Selanjutnya, menggenjot percepatan vaksinasi dengan melibatkan pihak swasta serta sinergi pemerintah, aparat, dan kerja sama dari masyarakat. Termasuk, disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M).
“Tidak hanya Kabupaten Klaten. Semua wilayah termasuk Provinsi Jawa Tengah menjadi perhatian pemerintah pusat. Dalam hal penanganan Covid-19, semua provinsi sudah masuk program nasional,” pungkas Airlangga. (ltg/fsr/par)