JAKARTA – Dukungan penyematan gelar pahlawan untuk Syaikhona Muhammad Kholil terus mengalir. Terbaru, datang dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) DPR/MPR RI. Dukungan itu dilakukan dengan menggelar seminar nasional pengusulan gelar pahlawan nasional untuk Syaikhona Muhammad Kholil bin Abdul Latif Kamis (14/10).
Seminar nasional di Gedung Nusantara V DPR/MPR RI itu dihadari zuriah Syaikhona Muhammad Kholil yang sekaligus Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron. Melalui forum seminar itu, Fraksi Partai Nasdem DPR/MPR RI meneguhkan semangat dan mendukung penyematan gelar pahlawan nasional untuk Syaikhona Muhammad Kholil.
Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron menyampaikan terima kasih atas dukungan dari berbagai lapisan. Termasuk kepada Fraksi Partai Nasdem DPR/MPR RI dan seluruh pengurus partai. Seminar nasional itu menjadi penguat atas usulan gelar pahlawan bagi Syaikhona Muhammad Kholil.
”Seminar ini merupakan bentuk penghargaan kepada kami segenap keluarga besar Syaikhona Muhammad Kholil dan warga Madura,” ucapnya.
Menurut pria yang akrab disapa Ra Latif itu, dukungan Partai Nasdem tidak main-main. Ketua DPW Nasdem Jatim dan Bupati Sampang Slamet Junaidi pernah datang langsung ke Kota Salak untuk menyampaikan komitmen pengusulan yang dilakukan Pemkab Bangkalan. ”Ini langkah nyata yang dilakukan Nasdem. Sebagai zuriyah Syaikhona Muhammad Kholil, kami menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya,” ungkapnya.
Usulan gelar pahlawan itu bukan semata-mata karena dirinya sebagai zuriah. Tetapi, didasarkan atas pertimbangan perjalanan hidup Syaikhona Muhammad Kholil yang merupakan ulama besar dan telah berhasil membimbing dan membina santri untuk cinta tanah air dengan semangat keimanan yang kuat.
Dari bimbingan dan pembinaan itu, Syaikhona Muhammad Kholil melahirkan banyak ulama besar yang juga menjadi tokoh pahlawan nasional dan cendekiawan. Seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah, KH As’ad Syamsul Arifin, dan masih banyak lagi. Sehingga, banyak pesantren yang memiliki sanad keilmuan dengan Syaikhona Muhammad Kholil.
”Syaikhona Muhammad Kholil tidak hanya mengajarkan tentang agama kepada santrinya, tetapi juga mengajari untuk menjadi pelopor perjuangan kemerdekaan Indonesia,” terang Ra Latif.
Mantan wakil ketua DPRD Bangkalan itu menambahkan, dalam sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama (NU), Syaikhona Muhammad Kholil menjadi penentu utama. Sebab, Syaikhona Muhammad Kholil menjadi guru sekaligus rujukan para ulama dan tokoh-tokoh perjuangan kemerdekaan NKRI.
”Sudah selayaknya dan menjadi kewajiban negara untuk memberikan penghargaan serta gelar pahlawan nasional untuk Syaikhona Muhammad Kholil,” imbuhnya.
Sebagai bentuk usaha, pemenuhan persyaratan dan prosedur pengusulan gelar pahlawan sebagaimana diatur dalam perundang-undangan telah dipersiapkan. Pemkab Bangkalan juga telah membentuk tim untuk melakukan kajian dan seminar. Selanjutnya, proposal usulan gelar pahlawan diajukan pemerintah pusat melalui Pemprov Jatim.
Sekretaris Fraksi Partai Nasdem MPR RI Syarief Abdullah Alkadrie menyampaikan, semua orang tahu kiprah Syaikhona Muhammad Kholil. Itulah sebabnya, santri-santrinya juga turut menjadi pelopor perjuangan Indonesia. ”Nilai-nilai nasionalme yang ada di Syaikhona Muhammad Kholil itu menjadi pilar-pilar perjuangan hingga ke santrinya,” katanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Bangkalan Agus Zein mengatakan, seminar itu dilakukan untuk membedah kajian akademis sebagai syarat usulan gelar pahlawan nasional. Kehadiran bupati memiliki peran penting untuk meraih cita-cita Pemkab Bangkalan dalam mengusulkan gelar pahlawan untuk Syaikhona Muhammad Kholil.
”Selain mewakili Pemkab Bangkalan, bupati juga zuriahnya. Beliau memiliki peran strategis dalam mendukung tercapainya gelar pahlawan dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI,” jelasnya. (jup/luq)