25.9 C
Madura
Monday, June 5, 2023

Wacanakan Bentuk BUMD Garam

DINAS Perikanan (Diskan) Sampang juga prihatin dengan kondisi harga garam saat ini. Sebab, kurang berpihak kepada petani. Justru petani dibikin ketir-ketir saat musim produksi.

Kabid Perikanan dan Budi Daya Diskan Sampang Moh. Mahfud mengutarakan, kondisi harga garam yang cenderung murah ini menjadi pembahasan di Pemkab Sampang. Bahkan, muncul wacana agar Kota Bahari memiliki badan usaha milik daerah (BUMD) yang fokus mengelola garam.

”Salah satu yang bisa dilakukan mungkin kalau kita punya BUMD garam,” kata Mahfud kepada Jawa Pos Radar Madura (JPRM) kemarin (13/7).

Dijelaskan, garam merupakan kebutuhan yang tidak ada substitusinya. Hampir semua komoditas makanan membutuhkan garam. Kendati kadar kebutuhan atas garam dalam satu komoditas dengan lainnya berbeda-beda.

Baca Juga :  Guru Rentan Alami Kekerasan Fisik

”Garam ini peluang pasarnya tinggi. Jadi kalau membentuk BUMD bisa menyerap garam rakyat, khususnya yang ada di Sampang terus kita jual yang sudah olahan dengan nilai lebih tinggi,” paparnya

Selama ini, lanjut Mahfud, petani hanya menjual garam sebagai bahan baku. Mereka belum bisa mengolah garam menjadi bahan konsumsi. Sebab saat ini petani belum memiliki pabrik pengolahan garam.

Jika BUMD garam terbentuk, menurutnya bisa mengurangi beban petani. Pemkab melalui BUMD tersebut bisa membeli garam rakyat. Selanjutnya diolah untuk dipasarkan dengan nilai lebih daripada dijual sebagai bahan baku.

”Wacana pembentukan BUMD garam ini pernah menjadi pembahasan dalam disukusi tim percepatan pembangunan daerah (TP2D),” ujarnya.

Baca Juga :  Airlangga Yakin Kader Muda Golkar Mampu Beri Terobosan Hadapi Pandemi

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama PT Garam (Persero) Budi Sasongko menyambut baik manakala Pemkab Sampang membentuk BUMD yang fokus di bidang pegaraman. Menurutnya, semakin banyak yang membeli garam rakyat, semakin bagus. Sebab, wilayah garapan BUMD nanti akan tetap berbeda dengan PT Garam.

”Kalau memang regulasinya memperbolehkan pembentukan BUMD, saya kira itu bagus,” jelasnya.

Ditanya soal harga yang cenderung merosot akhir-akhir ini, menurut Budi hal itu karena harga pasar memang turun. Rendahnya harga garam tidak hanya merugikan petani garam rakyat. PT Garam juga bakal terkena dampak.

”Kalau harga garam murah, otomatis PT Garam juga terkena dampaknya. PT Garam ini juga petani garam. Nasib kita sama,” tukasnya. 

DINAS Perikanan (Diskan) Sampang juga prihatin dengan kondisi harga garam saat ini. Sebab, kurang berpihak kepada petani. Justru petani dibikin ketir-ketir saat musim produksi.

Kabid Perikanan dan Budi Daya Diskan Sampang Moh. Mahfud mengutarakan, kondisi harga garam yang cenderung murah ini menjadi pembahasan di Pemkab Sampang. Bahkan, muncul wacana agar Kota Bahari memiliki badan usaha milik daerah (BUMD) yang fokus mengelola garam.

”Salah satu yang bisa dilakukan mungkin kalau kita punya BUMD garam,” kata Mahfud kepada Jawa Pos Radar Madura (JPRM) kemarin (13/7).


Dijelaskan, garam merupakan kebutuhan yang tidak ada substitusinya. Hampir semua komoditas makanan membutuhkan garam. Kendati kadar kebutuhan atas garam dalam satu komoditas dengan lainnya berbeda-beda.

Baca Juga :  Ribuan Nelayan Belum Memiliki TDKPI

”Garam ini peluang pasarnya tinggi. Jadi kalau membentuk BUMD bisa menyerap garam rakyat, khususnya yang ada di Sampang terus kita jual yang sudah olahan dengan nilai lebih tinggi,” paparnya

Selama ini, lanjut Mahfud, petani hanya menjual garam sebagai bahan baku. Mereka belum bisa mengolah garam menjadi bahan konsumsi. Sebab saat ini petani belum memiliki pabrik pengolahan garam.

Jika BUMD garam terbentuk, menurutnya bisa mengurangi beban petani. Pemkab melalui BUMD tersebut bisa membeli garam rakyat. Selanjutnya diolah untuk dipasarkan dengan nilai lebih daripada dijual sebagai bahan baku.

- Advertisement -

”Wacana pembentukan BUMD garam ini pernah menjadi pembahasan dalam disukusi tim percepatan pembangunan daerah (TP2D),” ujarnya.

Baca Juga :  Kepatuhan Warga Jadi Salah Satu Kunci Keberhasilan Tangani Covid-19

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama PT Garam (Persero) Budi Sasongko menyambut baik manakala Pemkab Sampang membentuk BUMD yang fokus di bidang pegaraman. Menurutnya, semakin banyak yang membeli garam rakyat, semakin bagus. Sebab, wilayah garapan BUMD nanti akan tetap berbeda dengan PT Garam.

”Kalau memang regulasinya memperbolehkan pembentukan BUMD, saya kira itu bagus,” jelasnya.

Ditanya soal harga yang cenderung merosot akhir-akhir ini, menurut Budi hal itu karena harga pasar memang turun. Rendahnya harga garam tidak hanya merugikan petani garam rakyat. PT Garam juga bakal terkena dampak.

”Kalau harga garam murah, otomatis PT Garam juga terkena dampaknya. PT Garam ini juga petani garam. Nasib kita sama,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Most Read

Berbaur vs Kholifah Siap Tempur

Proyek Dikerjakan Siang-Malam

Artikel Terbaru

/