19.6 C
Madura
Sunday, June 11, 2023

Sumenep Potensi Tsunami, BMKG Minta Masyarakat Tidak Panik

SAMPANG – Dibanding tiga kabupaten lainnya di Madura, Kabupaten Sumenep tergolong daerah rawan terjadi tsunami. Hal itu, diungkapkan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Minggu (11/4).

Menurut Dwikorita Karnawati, pesisir selatan Jawa dan Pantai Sumenep merupakan zona rawan tsunami. Sebab, kondisi pantainya landai serta berhadapan dengan zona sumber gempa pembangkit tsunami.

Karena itu, pemerintah daerah bersama pihak terkait perlu melakukan mitigasi bencana. ”Masyarakat tetap tenang, tidak perlu panik. Namun tetap waspada. Caranya, lakukan mitigasi dan evakuasi mandiri bersama BPBD setempat,” tuturnya.

Dijelaskan, peringatan dini tsunami biasanya ditandai dengan goyangan gempa bumi. Masyarakat pesisir Sumenep diminta segera menjauhi pantai. “Cari tempat dengan ketinggian lebih dari 3 meter di atas permukaan air laut,” saran.

Baca Juga :  Antisipasi Kenakalan Remaja, Polisi di Bangkalan Sambangi Pesantren

Dwikorita Karnawati mengungkapkan, langkah tersebut biasa disebut sebagai langkah evakuasi mandiri. Hal itu perlu dilakukan untuk menyelamatkan diri. Sebab, tidak ada yang tahu dan tidak ada yang dapat memastikan kapan tsunami terjadi.

”Tidak perlu menunggu sirine atau peringatan dini berbunyi. Dikhawatirkan tidak akan cukup waktu untuk memperhatikan tanda awal terjadi tsunami,” terang mantan rektor UGM itu. (bil)

SAMPANG – Dibanding tiga kabupaten lainnya di Madura, Kabupaten Sumenep tergolong daerah rawan terjadi tsunami. Hal itu, diungkapkan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Minggu (11/4).

Menurut Dwikorita Karnawati, pesisir selatan Jawa dan Pantai Sumenep merupakan zona rawan tsunami. Sebab, kondisi pantainya landai serta berhadapan dengan zona sumber gempa pembangkit tsunami.

Karena itu, pemerintah daerah bersama pihak terkait perlu melakukan mitigasi bencana. ”Masyarakat tetap tenang, tidak perlu panik. Namun tetap waspada. Caranya, lakukan mitigasi dan evakuasi mandiri bersama BPBD setempat,” tuturnya.


Dijelaskan, peringatan dini tsunami biasanya ditandai dengan goyangan gempa bumi. Masyarakat pesisir Sumenep diminta segera menjauhi pantai. “Cari tempat dengan ketinggian lebih dari 3 meter di atas permukaan air laut,” saran.

Baca Juga :  Khofifah Ajak Sukseskan Pemilu 2024 melalui Pendekatan Kultural dan Spiritual

Dwikorita Karnawati mengungkapkan, langkah tersebut biasa disebut sebagai langkah evakuasi mandiri. Hal itu perlu dilakukan untuk menyelamatkan diri. Sebab, tidak ada yang tahu dan tidak ada yang dapat memastikan kapan tsunami terjadi.

”Tidak perlu menunggu sirine atau peringatan dini berbunyi. Dikhawatirkan tidak akan cukup waktu untuk memperhatikan tanda awal terjadi tsunami,” terang mantan rektor UGM itu. (bil)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/