BANGKALAN – Pendaftaran Bazar Takjil Ramadan yang digagas Jawa Pos Radar Madura (JPRM) sudah dibuka. Pelaku usaha mikro bisa mendaftar ke kantor pusat JPRM di Jalan Soekarno-Hatta Nomor 99, Desa Bilaporah, Kecamatan Socah.
Manager Event dan Pengembangan Bisnis JPRM Moh. Sugianto mengatakan, pendaftaran bazar takjil dibuka Kamis (9/3)–Jumat (17/3). Syaratnya, pendaftar cukup menyetorpersyaratan berupa formulir pendaftaran yang ada di koran harian pagi Jawa Pos Radar Madura.
Selain itu, pendaftar juga harus setor fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) dan membayar uang Rp 130 ribu. Nantinya, selama Bazar Takjil Ramadan berlangsung, pedagang akan mendapatkan koran.
”Yang perlu dipahami bahwa Rp 130 ribu itu merupakan pengganti pembelian koran, bukan uang pendaftaran. Peserta bazar takjil juga akan mendapat bonus pemberitaan,” kata diakemarin (10/3).
Menurut pria asal kecamatan Blega itu, panitia akan berupaya mengakomodasi semua pelaku usaha mikro yang mendaftarbazar takjil. Sebab, tujuan utama dari Bazar Takjil Ramadan untuk memfasilitasi masyarakat dan mendukung upaya pemulihan ekonomi.
”Kami upayakan nanti akan ada 50 seat tenda. Satu tenda untuk dua pedagang, jadi akan ada minimal 100 pedagang,” sebutnya.
Sugik mengimbau para pelaku usaha mikro yang akan mendaftar, segera mempersiapkan berkas administrasinya. Supaya memiliki kesempatan untuk berjualan di area bazar takjil di sebelah timur Alun–Alun Bangkalan.
Misriyah, seorang pedagang asal Kelurahan Pejagan mengaku selalu mengikuti pelaksanaan bazar takjil yang diprakarsai JPRM. Alasannya, omzet yang didapat saat berjualan di Bazar Takjil Ramadan mengalami kenaikan signifikan.
”Dua tahun sebelumnya tidak ada bazar takjil, mungkin karena Covid-19. Yakni, saat Ramadan 2021 dan 2022. Pendapatan kami saat itu merosot drastis,” ucapnya.
Namun, terang dia, saat berjualan di bazar takjil tiga tahun lalu, omzet yang didapat selama Ramadan tembus Rp 10 juta. Dengan begitu, biaya kontribusi Rp 130 ribu relatif sangat kecil jika dibandingkan dengan omzet yang didapat.
”Menurut saya tidak mahal, apalagi mendapat koran selama bazar takjil,” tandasnya. (jup/daf)