22 C
Madura
Wednesday, March 22, 2023

Dipoles Maksimal, Produk Mampu Tembus Pasar Internasional

Pada 2018 Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) sukses melatih 180 pelaku industri kecil menengah (IKM) di Bangkalan dan Sumenep. Tahun ini BPWS kembali melatih 120 IKM di Pamekasan dan Sumenep. Program tersebut untuk menggenjot perekonomian Madura.

————————-

PELATIHAN ratusan pelaku IKM itu gratis. BPWS bekerja sama dengan INOPAK Institute menggandeng pemerintah Jerman melalui Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ).

”Kami membantu dalam pelatihan ini untuk meningkatkan nilai produk, membangun mindset agar IKM di Madura dapat berkembang pesat hingga menyasar market premium dan pasar internasional sehingga menggerakkan sektor ekonomi kerakyatan,” kata Kepala Divisi Hubungan kelembagaan dan Komunitas Masyarakat BPWS Djoni Iskandar.

Ketua INOPAK Institute Alfin NF Mufreni mengatakan, para peserta akan dilatih membuat kemasan yang memberi nilai jual di pasar modern, manajemen, akses non-perbankan, dan pemasaran hingga segmen pasar internasional.

Baca Juga :  Izin Penggunaan Darurat Vaksin Dapat Dikeluarkan, Ini Kata Prof Cissy

”Mindset-nya kami reset ulang agar para pelaku IKM bisa menyesuaikan dengan segmen pasar modern. Bisa menyulap produksinya menjadi produk yang memiliki daya saing besar. Dengan demikian, keuntungan akan meningkat, pasar akan terbuka luas dan sudah barang tentu mendorong dinamika perekonomian daerah,” jelasnya.

Para peserta memang dipoles mindset-nya, produk, teknik pemasaran, dan dibuatkan toko online. Dari angkatan sebelumnya, para peserta telah mampu menembus sejumlah pasar luar negeri. Di antaranya, Eropa, Saudi, Filipina, Jepang, Hongkong, Australia, dan Malaysia.

Padahal, dengan desain kemasan dan teknik pemasaran sebelum dilatih BPWS, produk mereka kesulitan bersaing, bahkan di level lokal sekalipun. ”Alhamdulillah, produk sambel saya kini rutin dapat pesanan 1.000 pieces ke Hongkong setiap bulan. Ini berkat pelatihan BPWS,” ujar Ratna, salah satu peserta latih tahun lalu.

Baca Juga :  Ratusan Produk IKM Tak Berlabel Halal

Kepala Sub Divisi Pemberdayaan Masyarakat BPWS Edy Slamet mengatakan, pelatihan ini dilakukan secara berkesinambungan. Akan ada monitoring peserta sebagai bentuk komitmen BPWS dalam memajukan SDM Madura.

”Faktanya, peserta latih yang lalu sudah banyak yang berhasil menembus pasar high class dengan keuntungan maksimal. Kali ini pun akan kita bimbing dan terus monitoring hingga berhasil,” ujarnya. 

Ketua INOPAK yang juga Expert Pelatih itu menambahkan, pihaknya memang melakukan pelatihan SDM di berbagai pelosok Indonesia. Madura, menurut dia, adalah daerah unik dan istimewa.

”Kerja sama dengan BPWS untuk melatih di Madura adalah sebuah langkah positif karena potensinya sangat besar. Madura sangat kaya akan kuliner yang memiliki nilai jual level premium,” paparnya.

Pada 2018 Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) sukses melatih 180 pelaku industri kecil menengah (IKM) di Bangkalan dan Sumenep. Tahun ini BPWS kembali melatih 120 IKM di Pamekasan dan Sumenep. Program tersebut untuk menggenjot perekonomian Madura.

————————-

PELATIHAN ratusan pelaku IKM itu gratis. BPWS bekerja sama dengan INOPAK Institute menggandeng pemerintah Jerman melalui Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ).


”Kami membantu dalam pelatihan ini untuk meningkatkan nilai produk, membangun mindset agar IKM di Madura dapat berkembang pesat hingga menyasar market premium dan pasar internasional sehingga menggerakkan sektor ekonomi kerakyatan,” kata Kepala Divisi Hubungan kelembagaan dan Komunitas Masyarakat BPWS Djoni Iskandar.

Ketua INOPAK Institute Alfin NF Mufreni mengatakan, para peserta akan dilatih membuat kemasan yang memberi nilai jual di pasar modern, manajemen, akses non-perbankan, dan pemasaran hingga segmen pasar internasional.

Baca Juga :  Agenda Padat, DP Verfak Pengda JMSI Kaltim Pada Malam Hari

”Mindset-nya kami reset ulang agar para pelaku IKM bisa menyesuaikan dengan segmen pasar modern. Bisa menyulap produksinya menjadi produk yang memiliki daya saing besar. Dengan demikian, keuntungan akan meningkat, pasar akan terbuka luas dan sudah barang tentu mendorong dinamika perekonomian daerah,” jelasnya.

Para peserta memang dipoles mindset-nya, produk, teknik pemasaran, dan dibuatkan toko online. Dari angkatan sebelumnya, para peserta telah mampu menembus sejumlah pasar luar negeri. Di antaranya, Eropa, Saudi, Filipina, Jepang, Hongkong, Australia, dan Malaysia.

- Advertisement -

Padahal, dengan desain kemasan dan teknik pemasaran sebelum dilatih BPWS, produk mereka kesulitan bersaing, bahkan di level lokal sekalipun. ”Alhamdulillah, produk sambel saya kini rutin dapat pesanan 1.000 pieces ke Hongkong setiap bulan. Ini berkat pelatihan BPWS,” ujar Ratna, salah satu peserta latih tahun lalu.

Baca Juga :  Disperindag Standardisasi Produk Usaha Kecil-Menengah

Kepala Sub Divisi Pemberdayaan Masyarakat BPWS Edy Slamet mengatakan, pelatihan ini dilakukan secara berkesinambungan. Akan ada monitoring peserta sebagai bentuk komitmen BPWS dalam memajukan SDM Madura.

”Faktanya, peserta latih yang lalu sudah banyak yang berhasil menembus pasar high class dengan keuntungan maksimal. Kali ini pun akan kita bimbing dan terus monitoring hingga berhasil,” ujarnya. 

Ketua INOPAK yang juga Expert Pelatih itu menambahkan, pihaknya memang melakukan pelatihan SDM di berbagai pelosok Indonesia. Madura, menurut dia, adalah daerah unik dan istimewa.

”Kerja sama dengan BPWS untuk melatih di Madura adalah sebuah langkah positif karena potensinya sangat besar. Madura sangat kaya akan kuliner yang memiliki nilai jual level premium,” paparnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/