21.6 C
Madura
Sunday, May 28, 2023

Enam Rumah Sakit Overload, Warga Terpapar Korona Tembus 165 Orang

PERSEBARAN Covid-19 di Madura menjadi acak dan tak terbendung. Per 6 Mei, warga yang terpapar virus korona tembus 165 orang. Ruang isolasi di enam rumah sakit rujukan pun penuh.

Akibatnya, tim gugus tugas di tiap kabupaten harus menyediakan ruang isolasi alternatif bagi pasien dalam pengawasan (PDP) dan positif Covid-19. Di Bangkalan, pemkab memilih gedung balai dikat BKPSDA. Sampang di balai latihan kerja (BLK), Pamekasan di Islamic Centre, dan Sumenep di gedung SKD.

Pemilihan tempat tersebut karena rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Madura penuh. Mulai RSUD Syamrabu Bangkalan, RSUD dr Moh. Anwar Sumenep, hingga RSUD dr Mohammad Zyn Sampang. Kemudian tiga rumah sakit di Pamekasan. Yakni, RSUD dr H Slamet Martodirdjo (Smart), RSU Mohammad Noer, dan RSUD Waru.

Ketua Tim Pencegahan Covid-19 Sumenep Dokter Andri Dwi Wahyudi membenarkan ruang isolasi di rumah sakit penuh. Akibatnya, satu ruang isoalsi dihuni 2 pasien positif sekaligus. Kebetulan dua pasien tersebut masih keluarga inti, yakni ibu dan anak.

Mereka merupakan pasien ke-14 dan pasien ke-15 asal Desa Kolor, Kecamatan Sumenep. Meski demikian, layanan kesehatan kepada para pasien tetap diberikan secara maksimal.

Baca Juga :  DPC Partai Demokrat Sumenep Serahkan Tiga Ekor Hewan Kurban

Menurut Andri, pengumpulan pasien itu tidak terlalu berdampak buruk pada kesehatan mereka. Mengingat daya imun dan ketenangan fikiran sangat mempengaruhi kesembuhan pasien Covid-19.

Hal tersebut tidak berbahaya karena keduanya memang sama-sama positif. Berbeda ketika salah satu dari mereka belum ada hasil swab yang pasti.

Andri menegaskan, tidak ada larangan ruang isolasi dihuni satu pasien. Pada prinsipnya, perawatan pasien lebih kepada mengatur jarak aktivitas. Meski demikian, rumah sakit sebenarnya lebih menekankan satu ruang isolasi dihuni satu pasien.

”Yang penting jaraknya tetap diatur, paling dekat 1,5 meter saat berinteraksi antarpasien,” kata Andri kemarin (6/6).

Ruang isolasi alternatif bagi pasien positif sedang disiapkan. Lokasinya di gedung SKD Sumenep di Kecamatan Batuan. Dalam waktu dekat akan segera dipilih untuk menentukan pasien yang diisolasi di SKD atau di rumah sakit.

Ketentuan akan menyesuaikan dengan kondisi pasien masing-masing. Mereka yang positif tanpa ada gejala atau keluhan lain akan dirawat di gedung SKD. ”Sementara persiapan di SKD belum selesai. Kemungkinan minggu depan sudah bisa dimanfaatkan,” ujar dokter spesial paru itu.

Baca Juga :  Perusahaan-Debitur Harus Dilindungi

Rumah sakit rujukan Covid-19 di Pamekasan sudah overload. Namun, kasus baru warga terpapar virus korona terus bertambah. Per kemarin (6/6), warga terpapar di Bumi Gerbang salam jadi 38 orang.

Dua pasien tersebut berasal dari Kecamatan Waru dan Kecamatan Kota Pamekasan. Pasien yang berasal dari Kecamatan Kota Pamekasan merupakan laki-laki berinisial K, 25. Dia dirawat di RS PHC Surabaya.

Sementara pasien yang berasal dari Kecamatan Waru merupakan pria berinisial R, 62 tahun. Dia dirawat di RS Mohammad Noer Pamekasan.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Pamekasan Sigit Priyono mengatakan bahwa protap pelacakan dan proses merujuk pasien dilakukan sebagaimana mestinya. ”Tracing tetap dilakukan,” tegasnya.

Sementara itu, RSUD Smart Pamekasan sudah penuh. Namun, apabila pasien melonjak dan harus diisolasi karena gejala berat, akan ditambah bed dan ruangan. ”Kalau ada tambahan dan perlu perawatan medis, terpaksa akan menambah bed,” tandasnya. (jun/ky)

PERSEBARAN Covid-19 di Madura menjadi acak dan tak terbendung. Per 6 Mei, warga yang terpapar virus korona tembus 165 orang. Ruang isolasi di enam rumah sakit rujukan pun penuh.

Akibatnya, tim gugus tugas di tiap kabupaten harus menyediakan ruang isolasi alternatif bagi pasien dalam pengawasan (PDP) dan positif Covid-19. Di Bangkalan, pemkab memilih gedung balai dikat BKPSDA. Sampang di balai latihan kerja (BLK), Pamekasan di Islamic Centre, dan Sumenep di gedung SKD.

Pemilihan tempat tersebut karena rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Madura penuh. Mulai RSUD Syamrabu Bangkalan, RSUD dr Moh. Anwar Sumenep, hingga RSUD dr Mohammad Zyn Sampang. Kemudian tiga rumah sakit di Pamekasan. Yakni, RSUD dr H Slamet Martodirdjo (Smart), RSU Mohammad Noer, dan RSUD Waru.


Ketua Tim Pencegahan Covid-19 Sumenep Dokter Andri Dwi Wahyudi membenarkan ruang isolasi di rumah sakit penuh. Akibatnya, satu ruang isoalsi dihuni 2 pasien positif sekaligus. Kebetulan dua pasien tersebut masih keluarga inti, yakni ibu dan anak.

Mereka merupakan pasien ke-14 dan pasien ke-15 asal Desa Kolor, Kecamatan Sumenep. Meski demikian, layanan kesehatan kepada para pasien tetap diberikan secara maksimal.

Baca Juga :  Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron Bantu Korban Covid-19

Menurut Andri, pengumpulan pasien itu tidak terlalu berdampak buruk pada kesehatan mereka. Mengingat daya imun dan ketenangan fikiran sangat mempengaruhi kesembuhan pasien Covid-19.

Hal tersebut tidak berbahaya karena keduanya memang sama-sama positif. Berbeda ketika salah satu dari mereka belum ada hasil swab yang pasti.

- Advertisement -

Andri menegaskan, tidak ada larangan ruang isolasi dihuni satu pasien. Pada prinsipnya, perawatan pasien lebih kepada mengatur jarak aktivitas. Meski demikian, rumah sakit sebenarnya lebih menekankan satu ruang isolasi dihuni satu pasien.

”Yang penting jaraknya tetap diatur, paling dekat 1,5 meter saat berinteraksi antarpasien,” kata Andri kemarin (6/6).

Ruang isolasi alternatif bagi pasien positif sedang disiapkan. Lokasinya di gedung SKD Sumenep di Kecamatan Batuan. Dalam waktu dekat akan segera dipilih untuk menentukan pasien yang diisolasi di SKD atau di rumah sakit.

Ketentuan akan menyesuaikan dengan kondisi pasien masing-masing. Mereka yang positif tanpa ada gejala atau keluhan lain akan dirawat di gedung SKD. ”Sementara persiapan di SKD belum selesai. Kemungkinan minggu depan sudah bisa dimanfaatkan,” ujar dokter spesial paru itu.

Baca Juga :  Kado Termanis Terverifikasi Dewan Pers

Rumah sakit rujukan Covid-19 di Pamekasan sudah overload. Namun, kasus baru warga terpapar virus korona terus bertambah. Per kemarin (6/6), warga terpapar di Bumi Gerbang salam jadi 38 orang.

Dua pasien tersebut berasal dari Kecamatan Waru dan Kecamatan Kota Pamekasan. Pasien yang berasal dari Kecamatan Kota Pamekasan merupakan laki-laki berinisial K, 25. Dia dirawat di RS PHC Surabaya.

Sementara pasien yang berasal dari Kecamatan Waru merupakan pria berinisial R, 62 tahun. Dia dirawat di RS Mohammad Noer Pamekasan.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Pamekasan Sigit Priyono mengatakan bahwa protap pelacakan dan proses merujuk pasien dilakukan sebagaimana mestinya. ”Tracing tetap dilakukan,” tegasnya.

Sementara itu, RSUD Smart Pamekasan sudah penuh. Namun, apabila pasien melonjak dan harus diisolasi karena gejala berat, akan ditambah bed dan ruangan. ”Kalau ada tambahan dan perlu perawatan medis, terpaksa akan menambah bed,” tandasnya. (jun/ky)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/