SURAKARTA – Untuk mengetahui realisasi program UMKM, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengunjungi salah satu kelompok pemberdayaan masyarakat, yakni UMKM usAHA di Kota Surakarta. Kunjungan itu dilakukan di salah satu lokasi binaan UMKM usAHA di Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta, Kamis (23/9).
Di hadapan Airlangga, delapan UMKM dengan jenis usaha ultramikro dan mikro menampilkan produknya. Biasanya, mereka berjualan kebutuhan sehari-hari seperti bahan pangan, makanan olahan, agen air mineral/gas/minyak tanah, dan kebutuhan sekolah.
”UMKM usAHA mengajak masyarakat membangun ekonomi Indonesia mulai dari lingkungan terkecil. Misalnya berbelanja di UMKM atau warung tetangga sendiri. UMKM usAHA melalui program WirausAHA Maju berfokus melatih UMKM rumahan yang dekat dengan masyarakat dan terdampak langsung pandemi Covid-19,” tutur Airlangga.
Melalui program WirausAHA Maju, UMKM usAHA telah berhasil memberikan pelatihan kepada 11.325 pelaku UMKM dari 28 kabupaten/lota se-Pulau Jawa. Khusus Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terdapat 2.080 pelaku UMKM diikutkan pelatihan.
Hal tersebut juga mendapat perhatian dari Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, yang dalam kesempatan itu juga mengharapkan UMKM dapat terus mengembangkan potensi yang ada. Sehingga, mampu beroperasi dalam skala yang lebih besar.
Pada gelombang pertama, pelaku usaha mikro diberi pelatihan pengelolaan usaha. Materi pelatihan yang diberikan antara lain dasar-dasar sikap dan pola pikir kewirausahaan yang mencakup konsumen atau pelanggan, sales atau profit, dan tema yang lain. Termasuk, kiat-kiat membuka usaha dan memasarkan produk.
Ada pula program usAHA Borong Usaha, yaitu program bantuan untuk usaha mikro berupa pembelian produk. Produk yang dibeli bisa digunakan untuk kegiatan sosial. Misalnya dibagikan kepada masyarakat secara gratis, atau dikirim ke warga yang isolasi mandiri.
”UMKM usAHA juga telah memiliki aplikasi bernama WirausAHA sebagai salah satu cara memantau proses bisnis pelaku UMKM yang telah dilatih. Pelatihan adalah hal terpenting untuk menambah kemampuan. Nanti mereka akan diberikan pendampingan. Perbankan siap mendorong. Apalagi rata-rata pengusaha UMKM (di Jayengan) berpengalaman lebih dari lima tahun,” kata Airlangga.
Airlangga juga berdialog bersama para pelaku UMKM. Termasuk, menanyakan perkembangan usahanya masing-masing. Dia mengapresiasi lingkungan usaha di Gang Jayengan yang menerapkan prokes. Kunjungan diakhiri dengan memberikan bantuan peralatan usaha secara simbolis.
Selain Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, acara itu juga dihadiri Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian. Termasuk, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Kemenko Perekonomian serta GM Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI. (rep/fsr/par)