SEMENTARA itu, kebutuhan sekolah biasanya mulai dipersiapkan menjelang tahun ajaran baru. Toko seragam sekolah diserbu orang tua atau wali murid. Sekalipun harga naik, konsumen biasanya tetap melimpah.
Namun, pemandangan itu tak begitu terasa saat ini. Toko seragam tampak minim pengunjung menjelang tahun ajaran baru 2020. Seperti di toko Sinar Mutiara di Jalan Trunojoyo, Kota Sumenep.
Pemilik Toko Sinar Mutiara Muh. Faiz menyampaikan, pandemi Covid-19 berdanpak pada intensitas masyarakat untuk berbelanja kebutuhan sekolah. Hingga, mendekati ajaran barau, pengunjung toko sangat minim.
Pembelian tidak hanya landai, tapi sangat rendah. Sekalipun ada, didominasi warga luar wilayah kota. Padahal, biasanya semakin mendekati kegiatan belajar awal tahun, banyak permintaan.
Tokonya menyediakan seragam sekolah dari tingkat taman kana-kanak (TK), SD, SMP, hingga SMA. Baik seragam umum maupun Pramuka. Harga sesuai dengan kualitas barang.
Satu setel seragam TK Rp 180 ribu. Terdiri atas hem, rompi, dan celana. Seragam SD Rp 250 ribu setu setel, sedangkan seragam SMP dan SMA Rp 275 ribu.
”Untuk seragam SMP dan SMA yang juga membeli seragam Pramuka cukup menyediakan bugdet Rp 500 ribu,” jelasnya.
Farida, seorang wali murid, akan tetap membelikan saragam anaknya. Hal itu dilakukan untuk menjaga-jaga informasi mendadak untuk masuk sekolah. Tahun ini anak laki-lakinya akan naik kelas 3 SD.
Persiapan menyambut tahun ajaran baru memang sudah lama dipersipkan. Pembelian seragam baru atau keperluan sekolah lainnya penting untuk memberikan semangat belajar. ”Biasanya setelah membeli seragam, saya juga belanja buku dan alat tulis lain agar anak saya semakin giat belajar,” katanya. (jun)