BANGKALAN – Pemudik dari Jakarta, Bekasi, dan sekitarnya semakin meningkat. Sejak Minggu (29/3) pukul 19.00 hingga kemarin pukul 04.00 (30/3), ada 84 bus dengan total 3.001 penumpang yang transit di Terminal Kelas II-B Bangkalan.
Kemarin pukul 14.00 juga ada 250 santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, yang tiba di Terminal Tipe B Bangkalan. Mereka diarahkan dan tertib mengantre untuk disemprot disinfektan serta dilakukan pemeriksaan suhu tubuh.
Kasubbaghumas Polres Bangkalan AKP Suyitno mengutarakan, kedatangan mereka tidak dikonfirmasi sebelumnya. Petugas yang berjaga di pos pengawsan akses Suramadu menghubungi petugas di Terminal Bangkalan bahwa ada sekitar 15 rombongan santri menuju terminal.
”Kami segera meluncur ke lokasi. Sebab, petugas yang berjaga juga kurang siaga. Meski bukan berasal dari zona merah, mereka harus tetap diperiksa,” tegas Suyitno.
Kasi Pengendalian Operasional UPT Pengelolaan Prasarana Perhubungan LLAJ Dishub Jawa Timur di Bangkalan Ainur Rofiq menyampaikan, tingginya jumlah pemudik tersebut diperkirakan menjadi puncak arus mudik sebelum Ramadan. ”Siang harinya kami hanya mendapat laporan sekitar 38 bus. Tapi, nyatanya jauh melebihi angka itu. Kami kewalahan,” ungkapnya kemarin.
Kewalahan juga dialami petugas gabungan Satpol PP, Dishub, Polres, TNI, dan Dinkes Bangkalan. Tim tidak mampu menangani pemudik yang tiba-tiba melebihi perkiraan tersebut. ”Selain petugas, alat-alat yang disediakan kurang. Bilik penyemprotan hanya satu, alat cek suhu juga satu, sedangkan pemudik jumlahnya ribuan,” terangnya.
Rofiq sudah mengajukan tambahan bilik disinfektan ke Dishub Jatim. Kemugkinan dikirim hari ini (31/3). Di Bangkalan akan ditambahkan satu bilik penyemprotan disinfektan. Sedangkan di Kabupaten lain bakal disediakan masing-masing satu. ”Kami berharap pemerintah mendukung dan membantu kami di lapangan ketika jumlah pemudik tidak terjangkau,” harapnya.
Kabid Lalu Lintas Dishub Bangkalan Ariek Moein menyampaikan, jumlah pemudik saat itu membuat petugas yang berjaga di pos-pos akses Suramadu juga kewalahan. Selain jumlah petugas yang berjaga terbatas, banyaknya bus yang harus dikawal menguras tenaga. ”Kami tahu harus waspada. Tapi, kami juga harus jaga stamina,” ujarnya.
Pihaknya berharap ada tambahan personel yang disiagakan agar petugas maksimal melakukan pengawasan. ”Kami berharap pemeriksaan tetap tertib,” ucapnya.
Kepala Dinkes Bangkalan Sudiyo siap menugaskan tim satgas Covid-19 dan beberapa tenaga medis di terminal. Selanjutnya, akan diperbanyak yang disiagakan. ”Kami akan pantau pencegahan oleh petugas gabungan di Terminal Bangkalan. Kemudian, akan kami data, lalu kami sediakan ruang isolasi di 22 puskesmas di Bangkalan,” tandasnya. (hel)