BANGKALAN – Warga Desa Gili Anyar, Kecamatan Kamal mendadak geger Rabu (28/11). Di kawasan pantai desa setempat,sekitar pukul 10.30 ditemukan mayat yang sudah membusuk.
Jenazah itu teridentifikasi bernama Satriyono, warga Kelurahan/Kecamatan Gubeng, Surabaya. Mayat pria berusia 61 tahun itu kali pertama ditemukan warga yang sedang pergi ke tambak. Kemudian, dilaporkan kepada pemerintah desa (pemdes) setempat dan ke Polsek Kamal.
Polisi dibantu warga melakukan evakuasi. Mayat berada kawasan pantai dan harus melewati tambak berlumpur. Jasad Satriyo lalu dibawa ke RSUD Syamrabu Bangkalan untuk dilakukan pemeriksaan.
Kepala Ruang Pemulasaraan Jenazah RSUD Syamrabu Bangkalan Sugianto mengatakan, hasil pemeriksaan yang dilakukan tidak ada bekas luka. Baik akibat senjata tajam ataupun benda tumpul.
Dia memprediksi Satriyono tewas sekitar 4–5 lima hari sebelum mayatnya ditemukan warga. ”Setelah kami cek, tidak ada bekas luka,” tegasnya.
Kapolsek Kamal AKP Sudaryanto mengatakan, sekitar lima hari sebelum penemuan mayat, Satriyono berpamitan kepada keluarganya untuk memancing. Korban memancing di perairan selat Madura dan diduga jatuh ke laut.
Sejak saat itu, keluarganya berusaha mencari keberadaan korban di kawasan perairan selat Madura. Bahkan, melibatkan paranormal agar mayatnya bisa ditemukan. Namun tak kunjung membuahkan hasil.
Mantan Kapolsek Konang itu mengatakan telah menghubungi keluarga korban. Dengan demikian, pihak keluarga bisa membawa jenazah yang ada di RSUD Syamrabu Bangkalan agar segera dikebumikan. ”Keluarganya dalam perjalanan dari Surabaya menuju rumah sakit,” katanya.
BANGKALAN – Warga Desa Gili Anyar, Kecamatan Kamal mendadak geger Rabu (28/11). Di kawasan pantai desa setempat,sekitar pukul 10.30 ditemukan mayat yang sudah membusuk.
Jenazah itu teridentifikasi bernama Satriyono, warga Kelurahan/Kecamatan Gubeng, Surabaya. Mayat pria berusia 61 tahun itu kali pertama ditemukan warga yang sedang pergi ke tambak. Kemudian, dilaporkan kepada pemerintah desa (pemdes) setempat dan ke Polsek Kamal.
Polisi dibantu warga melakukan evakuasi. Mayat berada kawasan pantai dan harus melewati tambak berlumpur. Jasad Satriyo lalu dibawa ke RSUD Syamrabu Bangkalan untuk dilakukan pemeriksaan.
Kepala Ruang Pemulasaraan Jenazah RSUD Syamrabu Bangkalan Sugianto mengatakan, hasil pemeriksaan yang dilakukan tidak ada bekas luka. Baik akibat senjata tajam ataupun benda tumpul.
Dia memprediksi Satriyono tewas sekitar 4–5 lima hari sebelum mayatnya ditemukan warga. ”Setelah kami cek, tidak ada bekas luka,” tegasnya.
Kapolsek Kamal AKP Sudaryanto mengatakan, sekitar lima hari sebelum penemuan mayat, Satriyono berpamitan kepada keluarganya untuk memancing. Korban memancing di perairan selat Madura dan diduga jatuh ke laut.
Sejak saat itu, keluarganya berusaha mencari keberadaan korban di kawasan perairan selat Madura. Bahkan, melibatkan paranormal agar mayatnya bisa ditemukan. Namun tak kunjung membuahkan hasil.
- Advertisement -
Mantan Kapolsek Konang itu mengatakan telah menghubungi keluarga korban. Dengan demikian, pihak keluarga bisa membawa jenazah yang ada di RSUD Syamrabu Bangkalan agar segera dikebumikan. ”Keluarganya dalam perjalanan dari Surabaya menuju rumah sakit,” katanya.