BANGKALAN – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) kembali menggelar Diklat Nongelar Perencanaan Pembangunan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (PPD RPJMD). Kegiatan yang bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu sudah ke-10 kalinya diadakan di kampus UTM.
Kegiatan diklat nongelar tersebut dilakukan mulai Senin (28/9) hingga (9/10). Dengan 25 peserta yang berasal dari berbagai daerah. Bahkan, dari Kalimantan dan daerah di luar provinsi jawa lainnya. Seleksi dan penentuan peserta ditetapkan oleh pusat.
Rektor UTM Dr. Drs. Ec. H. Muh. Syarif, M.Si. menyampaikan, kegiatan PPD RPJMD memang prakarsa Bappenas dan UTM. ”Ini sudah kesepuluh kalinya diadakan di UTM. Baru kali ini dilakukan secara daring,” jelasnya.
Syarif berharap PPD RPJMD dapat membantu para ASN membuat rancangan untuk pembangunan suatu daerah dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Rancangan tersebut benar-benar menjadi acuan untuk melakukan langkah perkembangan dalam suatu daerah.
”Acara diklat ini beda dengan bimtek, nanti peserta akan diberikan materi dan diminta mengaplikasikannya dalam pembuatan RPJMD mini,” ulasnya.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UTM Dr. Drs. H. Pribanus Wantara, M.M. menambahkan, pemberian materi dilaksanakan secara virtual. Peserta nanti juga akan diminta membuat RPJMD mini untuk melihat ketercapaian diklat. ”Selain mengembangkan kemampuan menyusun RPJMD, peserta nanti juga diajari cara melihat potensi desa,” ulasnya.
Pribanus berharap acara itu benar-benar bisa berjalan maksimal meski dalam masa pandemi Covid-19. Pemateri yang akan mengisi diklat dipastikan figur yang sangat berkompeten. Mulai dari Bappenas pusat dan dosen FEB UTM.
”Ini juga merupakan bentuk pengembangan kompetensi. Sehingga, nantinya peserta secara mandiri benar-benar membuat rancangan terbaiknya untuk membantu pengembangan daerah,” pungkasnya. (hel/adv)
BANGKALAN – Universitas Trunojoyo Madura (UTM) kembali menggelar Diklat Nongelar Perencanaan Pembangunan Daerah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (PPD RPJMD). Kegiatan yang bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu sudah ke-10 kalinya diadakan di kampus UTM.
Kegiatan diklat nongelar tersebut dilakukan mulai Senin (28/9) hingga (9/10). Dengan 25 peserta yang berasal dari berbagai daerah. Bahkan, dari Kalimantan dan daerah di luar provinsi jawa lainnya. Seleksi dan penentuan peserta ditetapkan oleh pusat.
Rektor UTM Dr. Drs. Ec. H. Muh. Syarif, M.Si. menyampaikan, kegiatan PPD RPJMD memang prakarsa Bappenas dan UTM. ”Ini sudah kesepuluh kalinya diadakan di UTM. Baru kali ini dilakukan secara daring,” jelasnya.
Syarif berharap PPD RPJMD dapat membantu para ASN membuat rancangan untuk pembangunan suatu daerah dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Rancangan tersebut benar-benar menjadi acuan untuk melakukan langkah perkembangan dalam suatu daerah.
”Acara diklat ini beda dengan bimtek, nanti peserta akan diberikan materi dan diminta mengaplikasikannya dalam pembuatan RPJMD mini,” ulasnya.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UTM Dr. Drs. H. Pribanus Wantara, M.M. menambahkan, pemberian materi dilaksanakan secara virtual. Peserta nanti juga akan diminta membuat RPJMD mini untuk melihat ketercapaian diklat. ”Selain mengembangkan kemampuan menyusun RPJMD, peserta nanti juga diajari cara melihat potensi desa,” ulasnya.
Pribanus berharap acara itu benar-benar bisa berjalan maksimal meski dalam masa pandemi Covid-19. Pemateri yang akan mengisi diklat dipastikan figur yang sangat berkompeten. Mulai dari Bappenas pusat dan dosen FEB UTM.
- Advertisement -
”Ini juga merupakan bentuk pengembangan kompetensi. Sehingga, nantinya peserta secara mandiri benar-benar membuat rancangan terbaiknya untuk membantu pengembangan daerah,” pungkasnya. (hel/adv)