BANGKALAN – Proyek pembangunan jembatan gedung DPRD Bangkalan terus dikebut. Sesuai kontrak, proyek senilai Rp 920 juta itu harus selesai November.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bangkalan Taufan Zairinsyah mengklaim, pekerjaan proyek pembangunan jembatan gedung DPRD sudah mencapai 65 persen. ”Lebih maju dari yang ditentukan. ”Mestinya 60 persen. Jadi, maju 5 persen,” katanya kemarin (27/8).
Menurut dia, saat ini tinggal dilaksanakan pengerasan tepat di atasnya box culvert. Setelah itu, dipasang leneng di kanan dan di kiri. ”Box culvert terpasang. Fondasi sudah, pengecoran sudah,” beber mantan kepala Dinsos Bangkalan itu.
Dia menyampaikan, jembatan gedung dewan posisinya lebih tinggi daripada jalan pada umumnya karena dipasangi box culvert. Taufan menyampaikan, sejak proyek ini dalam pengerjaan, tidak ada kendala berarti.
Kemarin yang sedikit menghambat kondisi sungai. Tetapi, masalah itu sekarang bisa diatasi. ”Sekarang pengerjaan bagian atas jembatan. Sudah merambah pada pemasangan besi,” jelasnya.
Dia menyatakan, dengan sisa waktu tiga bulan, memungkinkan selesai tepat waktu. Pihak rekanan juga tidak mau melanggar kontrak yang sudah disepakati. ”Kalau tidak tepat waktu, rekanan kena denda. Tapi, saya yakin tepat waktu,” ucapnya.
Anggota DPRD Bangkalan Musawwir mengatakan, sejauh ini pihaknya belum memantau secara langsung. Sebab, pihaknya masih sibuk dengan pengisian alat kelengkapan dewan. Tetapi, nanti bakal dilakukan inspeksi mendadak (sidak). ”Sidak untuk memastikan progresnya seperti apa. Juga untuk mengetahui kualitas proyek,” katanya.
Pihaknya tidak ingin proyek jembatan gedung dewan dikerjakan asal-asalan. Apalagi kegiatan tersebut menelan anggaran hampir Rp 1 miliar. ”Jembatan itu nanti dilewati setiap hari. Maka harus berkualitas. Jangan sampai dilewati satu sampai dua tahun sudah roboh,” tandasnya.