BANGKALAN – Rencana rehabilitasi rumah dinas bupati Bangkalan hingga kemarin (28/8) tidak ada tanda-tanda direalisasikan. Di laman LPSE Bangkalan, proyek tersebut belum tercantum untuk digelar lelang. Pagu anggaran proyek yang sempat menuai kontroversi itu mencapai Rp 3,7 miliar.
Anggota Komisi C DPRD Bangkalan Musawwir mengatakan, jika sampai sekarang proyek rehab rumah dinas bupati belum dilelang, itu menandakan, pemkab belum siap dari sisi perencanaan. Sebab, proyek lain saat ini sudah memasuki penandatanganan kontrak. ”Kalau pemkab tidak siap, digagalkan saja,” ujarnya.
Menurut Musawwir, rencana rehab rumah dinas bupati sebelumnya memang tidak ada pembahasan dengan komisi C. Tiba-tiba proyek tersebut dianggarkan. ”Kami tidak tahu. Tapi jika sampai saat ini belum dilelang, kuat dugaan memang tidak siap,” paparnya.
Kepala Dinas Perkim Bangkalan Ach. Fauzan mengklaim, rehab rumah dinas bupati direncanakan tetap dilaksanakan sesuai deadline. ”Tidak lama lagi pasti dilelang,” katanya singkat.
Awal Agustus lalu, pengurus Yayasan Kesultanan Bangkalan mendatangi komisi D DPRD setempat. Mereka menyampaikan penolakan keras apabila rehab rumah dinas bupati menghilangkan cagar budaya di sekitar pendapa. Mereka akan melakukan upaya hukum manakala cagar budaya diubah dari aslinya.