BANGKALAN, Jawa Pos Radar Madura – Sebagian warga belum bisa menikmati pasokan air bersih dari Perumda Sumber Sejahtera Bangkalan setiap hari. Distribusi air bersih ke rumah warga tersendat. Seperti yang dialami penduduk Dusun Bungur, Desa Tanah Merah Dajah, Kecamatan Tanah Merah. Mereka harus menunggu dua hari sekali untuk bisa menikmati air bersih.
Ropi’ah, 40, salah satu warga Desa Tanah Merah Dajah membenarkan hal tersebut. Dikatakan, dia dan tetangganya sering kesulitan mendapatkan air. ”Air yang didistribusikan ke rumah-rumah penduduk berasal dari Perumda Sumber Sejahtera Bangkalan. Ketika macet, kami terpaksa mandi ke sungai,” ucapnya.
Kabag Teknik Perumda Sumber Sejahtera Bangkalan Ach. Kuzairi membenarkan hal tersebut. Salah satu pemicunya, sumber air terbatas. Untuk mengatasi persoalan tersebut, institusinya akan memanfaatkan sumber air dari desa lain. Namun, untuk merealisasikan rencana tersebut, institusinya saat ini menunggu bantuan dana.
”Yang mau mengganti ukuran pompanya tidak berani. Sebab, kapasitas air sedikit. Mungkin nanti memanfaatkan sumber air di Dumajah. Atau mungkin, kita tandon dulu atau seperti apa tekniknya menunggu bantuan,” katanya.
Dijelaskan, Perumda Sumber Sejahtera Bangkalan sebelumnya mengajukan dana Rp 4,5 miliar, tapi yang disetujui hanya Rp 500 juta. Dana tersebut selanjutnya kami gunakan untuk keperluan mendesak. Misalnya, pengembangan jaringan saluran, perbaikan saluran yang rusak, serta pembaruan jaringan dan saluran.
”Misalnya, jika awalnya menggunakan pipa dua, kita kembangkan menjadi pipa tiga,” jelasnya.
Ditambahkan, ada beberapa desa yang mengalami kekeringan dan dalam penanganan institusinya. Misalnya Blega, Konang, Arosbaya, Sepulu, Geger, dan Tanjungbumi. ”Kalau musim kemarau, warga di sana masih meminta kiriman air ke pemerintah daerah,” ungkapnya.
Beberapa desa di Kecamatan Tanjungbumi masih kesulitan air bersih. Salah satu penyebabnya, kandungan belerang pada kawasan tersebut cukup tinggi. Untuk mendapatkan air bersih, Perumda Sumber Sejahtera Bangkalan harus mencari sumber air di luar Tanjungbumi.
Kuzairi menuturkan, karena terkendala dana, di Arosbaya saat ini belum ada kelanjutan pemasangan pompa. ”Di Arosbaya sudah dibor, cuma belum dipasang pompa. Karena kesulitan dana, kita melaksanakan perintah sesuai perintah Bapak Bupati. Sebab, kami memang kesulitan dana,” tuturnya.
Agar pendistribusian air bersih lebih merata, Kuzairi berharap bantuan dari pemerintah pusat dan daerah. Biasanya, Perumda Sumber Sejahtera Bangkalan mendapatkan bantuan pipa dan bantuan sharing dana dari pemerintah pusat. ”Kami juga berharap dinas PUPR memberikan bantuan pipa dan pompa,” pungkasnya. (c1/yan)