BANGKALAN – Kerja sama dan kolaborasi yang baik mampu menghasilkan kerja efektif. Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Setkab Bangkalan Irman Gunadi saat membacakan sambutan Plt Bupati Mohni saat apel di halaman kantor pemkab kemarin (27/2).
Irman Gunadi mencontohkan, pada momen Idul Fitri 1443 Hijriah, dunia peternakan dikejutkan dengan munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sapi. Meski demikian, penyakit yang disebabkan oleh virus itu tidak berbahaya pada kesehatan manusia. ”Karena daging dan susu sapi masih bisa dikonsumsi,” ucapnya.
Adanya wabah itu membuat Pemkab Bangkalan segera mengambil langkah taktis. Di antaranya, menerbitkan SK Bupati 204/2022 tentang Keadaan Darurat Wabah PMK di Kabupaten Bangkan. SK tersebut diteken di penghujung Juni 2022.
Mantan Kasatpol PP itu menambahkan, keseriusan dan kegigihan pemerintah dalam menangani wabah PMK mulai terlihat pada November 2022. Buktinya, kasus PMK baru melandai. Bahkan, Bangkalan kemudian dinyatakan zero kasus. ”Ini semua tidak lepas dari peran dan kerja sama semua pihak, terutama satgas yang melakukan penanganan dan penanggulangan secara masif,” imbuhnya.
Irman Gunadi menjelaskan, kerja sama dan kolaborasi antar-organisasi perangkat daerah (OPD) harus dipererat. Dengan demikian, program yang dicanangkan terlaksana dengan maksimal. ”Output bisa jelas,” paparnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bangkalan Agus Sugianto Zein menyatakan, kerja sama merupakan kunci utama dari suksesnya penyelenggaraan program pemerintahan. Karena itu, Plt Bupati Bangkalan Mohni dalam sambutannya yang disampaikan staf ahli bupati bidang pemerintahan, hukum, dan politik berpesan tentang pentingnya kerja sama dan kolaborasi antarlembaga. ”Kerja sama dan kolaborasi itu adalah hal yang wajib dilakukan untuk mewujudkan visi masyarakat sejahtera,” katanya. (jup/yan/par)