23.5 C
Madura
Monday, May 29, 2023

Sakit, Mahasiswi UMM asal Bangkalan Meninggal di Spanyol

BANGKALAN-Civitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berduka. Nuriyanti Dina Kamiliya, salah satu mahasiswi UMM asal Bangkalan yang mengikuti program pertukaran pelajar di Universitas Murcia Spanyol meninggal, Jumat (8/2).

Nuriyanti berada di Spanyol sejak September 2018. Namun sejak 30 Januari 2019, dirawat di Rumah Sakit Virgen de la Arrixaca, Murcia, Spanyol karena gangguan pernafasan. Karena suhu di Spanyol mencapai -1°C , kondisinya terus memburuk.

Menurut keterangan dokter Rumah Sakit Virgen de la Arrixaca, Murcia, Nuriyanti menderita komplikasi berupa broncopneumonia yang akut. Lalu menderita penyakit jantung, gangguan pernapasan, dan gagal ginjal.

Nuriyanti sempat dirawat di ruang isolasi di ICU dan menggunakan alat bantu pernapasan atau respirator. Termasuk, cuci darah. Nuriyanti menghembuskan nafas terahir di ruang ICU Rumah Sakit Virgen de la Arrixaca, Murcia.

Baca Juga :  Pentingnya Landbank Menjelang Libur Tahun Baru

Korfung atau Atase Protokol dan Konsuler KBRI Madrid sempat membesuk Nuriyanti pada 7 Februari 2019 sekitar pukul 13:00 dan 19:00 waktu setempat. Namun pada 8 Februari sekitar pukul 00:30, Nuriyanti meninggal.

Perwakilan KBRI Madrid kemudian menghubungi pihak keluarga dan UMM. Kemudian, KBRI Madrid bekerja sama dengan Universitas Murcia mengurus proses pemulangan jenazah. Kemarin (25/2) sekitar pukul 10.00, jenazah tiba di Desa Keleyan. 

Kapolsek Socah, AKP Hartanta membenarkan hal tersebut. “Iya betul ada mahasiswi asal Socah meninggal di Spanyol. Ia sedang melakukan program pertukaran pelajar di sana (Spanyol, Red),” tuturnya. (Julian Isna)

BANGKALAN-Civitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berduka. Nuriyanti Dina Kamiliya, salah satu mahasiswi UMM asal Bangkalan yang mengikuti program pertukaran pelajar di Universitas Murcia Spanyol meninggal, Jumat (8/2).

Nuriyanti berada di Spanyol sejak September 2018. Namun sejak 30 Januari 2019, dirawat di Rumah Sakit Virgen de la Arrixaca, Murcia, Spanyol karena gangguan pernafasan. Karena suhu di Spanyol mencapai -1°C , kondisinya terus memburuk.

Menurut keterangan dokter Rumah Sakit Virgen de la Arrixaca, Murcia, Nuriyanti menderita komplikasi berupa broncopneumonia yang akut. Lalu menderita penyakit jantung, gangguan pernapasan, dan gagal ginjal.


Nuriyanti sempat dirawat di ruang isolasi di ICU dan menggunakan alat bantu pernapasan atau respirator. Termasuk, cuci darah. Nuriyanti menghembuskan nafas terahir di ruang ICU Rumah Sakit Virgen de la Arrixaca, Murcia.

Baca Juga :  Bupati Ra Latif Buka Pameran Sejarah dan Turots Syaikhona Kholil

Korfung atau Atase Protokol dan Konsuler KBRI Madrid sempat membesuk Nuriyanti pada 7 Februari 2019 sekitar pukul 13:00 dan 19:00 waktu setempat. Namun pada 8 Februari sekitar pukul 00:30, Nuriyanti meninggal.

Perwakilan KBRI Madrid kemudian menghubungi pihak keluarga dan UMM. Kemudian, KBRI Madrid bekerja sama dengan Universitas Murcia mengurus proses pemulangan jenazah. Kemarin (25/2) sekitar pukul 10.00, jenazah tiba di Desa Keleyan. 

Kapolsek Socah, AKP Hartanta membenarkan hal tersebut. “Iya betul ada mahasiswi asal Socah meninggal di Spanyol. Ia sedang melakukan program pertukaran pelajar di sana (Spanyol, Red),” tuturnya. (Julian Isna)

Artikel Terkait

Most Read

Pelabuhan Taddan Diresmikan Akhir September

Truk Barang Masuk Kota Picu Kemacetan

DLH Lepas Pengelolaan Taman

Artikel Terbaru

/