BANGKALAN – Manajemen PHE WMO dan warga melaksanakan Operasi Semangat Memungut (Semut) berupa bersih-bersih Pantai Labuhan di Kecamatan Sepulu. Kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi dan penyuluhan konservasi hutan mangrove di Taman Pendidikan Mangrove (TPM) Selasa (24/10).
Kegiatan Operasi Semut juga dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jatim Dr. Ir. Diah Susilowati beserta jajarannya. Para aktivis Kelompok Tani Mangrove Cemara Laut Sejahtera juga hadir. Acara kian meriah dengan kehadiran 65 siswa SD di sekitar wilayah Labuhan.
GeneralManagerPHEWMO KuncoroKukuh mengutarakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian PHE WMO untuk kebersihan lingkungan. Keberadaan hutan mangrove bukan sekadar menjadi penahan abrasi pantai, penahan gelombangtsunami,dan intrusiairlaut. Namun, jugamemilikifungsiekologi.
Selain itu, terbukti bahwa pelestarian hutan mangrovetelah mampumenunjang perekonomianmasyarakatdiarea setempat.Karenaitu,pada 2017,PHEWMOmemperluas wilayahbinaan disekitarTPMLabuhan.
Usai kegiatan Operasi Semut, warga dan pelajar mengikuti kegiatan sosialisasi dan penyuluhan konservasi hutan mangrove. Tidak hanya itu, mereka juga diajari cara penanaman mangrove.
Dari pengamatan lapangan, hutan bakau yang telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi di bawah pengawasan Badan Pengelola Hutan Mangrove (BPHM) Wilayah I Bali itu kini menjadi salah satu destinasi wisaya di pesisir utara Pulau Madura. ”Ini bukti keberhasilan PHE WMO mengembangkan kawasan pesisir di Labuhan menjadi kawasan konservasi, sekaligus menjadi bukti adanya dukungan luas dari masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani,” ungkap alumnus Fakultas MIPA Jurusan Biologi ITS Surabaya itu.