19.8 C
Madura
Saturday, June 10, 2023

Dispertapahorbun Bangkalan Antisipasi Serangan WBC

BANGKALAN – Belakangan ini aktivitas pertanian di Jawa Timur mendapat gangguan serangan wereng batang cokelat (WBC). Berdasar laporan POPT-PHP Januari–Juni 2017, luas serangan sudah mencapai 15.569.98 hektare tersebar di 38 kabupaten/kota. Atas dasar itu, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Bangkalan langsung bergerak cepat.

Organisasi perangkat daerah (OPD) yang dinakhodai Ir Abdullah Fanani itu menyusun langkah dan strategi agar pengamanan produksi padi tetap terjaga. Fanani mengutarakan, pihaknya menindaklanjuti surat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 1 Agustus 2017. Gabungan kepompok tani (gapoktan) diimbau melakukan percepatan luas tambah tanam (LTT).

”Kemudian, juga kewaspadaan hama WBC dan pelaksanaan ubinan swakarsa demi menjaga ketahanan pangan di Bangkalan,” ungkapnya.

Fanani menyampaikan, imbauan juga kepada semua pihak untuk terus mendorong upaya percepatan tanam lahan-lahan yang belum tertanam dengan mengoptimalkan pemanfaatan irigasi yang tersedia untuk meningkatkan LTT. ”Tanggung jawab bersama agar aktivitas pertanian di kabupaten terus membaik,” ucapnya.

Baca Juga :  Proyek Sentra IKM Baru 50 Persen

Selain itu, tingkatkan kewaspadaan terhadap ancaman serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Terutama, WBC pada tanaman padi. Lakukan pengamatan secara intensif dan pengendalian secara cepat untuk menekan penyebaran serangan lebih luas.

Tentu juga harus memaksimalkan peran UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim di Bangkalan. ”Kami terus mendorong seluruh tenaga lapangan yang bertugas melakukan pencatatan data statistik pertanian (SP). Tujuannya, meningkatkan kinerja pengukuran luas tanam/panen dan produktivitas,” ucapnya.

Pencatatan dan pelaporan data secara rutin akan berkoordinasi dengan BPS dan tim upaya khusus padi, jagung, dan kedelai pusat di Bangkalan. Semua harus diantisipasi. Peran serta petani, pengamat secara intensif sangat penting.

Baca Juga :  Proyek Rp 25 Miliar Belum Lelang, DPR RI Kecewa Kinerja BPWS

Fanani menambahkan, untuk musim tanam (MT) 2017/2018 perlu dilakukan langkah jitu. Misalnya, mempercepat pengolahan tanah untuk memutus siklus hidup WBC. Kemudian, pengaturan pola tanam, penggunaan bibit sehat, penggunaan varietas toleran, dan penggunaan pupuk yang proporsional. ”Semua ini untuk menjaga aktivitas pertanian di Bangkalan agar tidak terganggu dari serangan apa pun,” tandasnya.

BANGKALAN – Belakangan ini aktivitas pertanian di Jawa Timur mendapat gangguan serangan wereng batang cokelat (WBC). Berdasar laporan POPT-PHP Januari–Juni 2017, luas serangan sudah mencapai 15.569.98 hektare tersebar di 38 kabupaten/kota. Atas dasar itu, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Bangkalan langsung bergerak cepat.

Organisasi perangkat daerah (OPD) yang dinakhodai Ir Abdullah Fanani itu menyusun langkah dan strategi agar pengamanan produksi padi tetap terjaga. Fanani mengutarakan, pihaknya menindaklanjuti surat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian 1 Agustus 2017. Gabungan kepompok tani (gapoktan) diimbau melakukan percepatan luas tambah tanam (LTT).

”Kemudian, juga kewaspadaan hama WBC dan pelaksanaan ubinan swakarsa demi menjaga ketahanan pangan di Bangkalan,” ungkapnya.


Fanani menyampaikan, imbauan juga kepada semua pihak untuk terus mendorong upaya percepatan tanam lahan-lahan yang belum tertanam dengan mengoptimalkan pemanfaatan irigasi yang tersedia untuk meningkatkan LTT. ”Tanggung jawab bersama agar aktivitas pertanian di kabupaten terus membaik,” ucapnya.

Baca Juga :  Proyek Rp 25 Miliar Belum Lelang, DPR RI Kecewa Kinerja BPWS

Selain itu, tingkatkan kewaspadaan terhadap ancaman serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Terutama, WBC pada tanaman padi. Lakukan pengamatan secara intensif dan pengendalian secara cepat untuk menekan penyebaran serangan lebih luas.

Tentu juga harus memaksimalkan peran UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim di Bangkalan. ”Kami terus mendorong seluruh tenaga lapangan yang bertugas melakukan pencatatan data statistik pertanian (SP). Tujuannya, meningkatkan kinerja pengukuran luas tanam/panen dan produktivitas,” ucapnya.

Pencatatan dan pelaporan data secara rutin akan berkoordinasi dengan BPS dan tim upaya khusus padi, jagung, dan kedelai pusat di Bangkalan. Semua harus diantisipasi. Peran serta petani, pengamat secara intensif sangat penting.

- Advertisement -
Baca Juga :  Bangkalan Kebagian Sampah Surabaya

Fanani menambahkan, untuk musim tanam (MT) 2017/2018 perlu dilakukan langkah jitu. Misalnya, mempercepat pengolahan tanah untuk memutus siklus hidup WBC. Kemudian, pengaturan pola tanam, penggunaan bibit sehat, penggunaan varietas toleran, dan penggunaan pupuk yang proporsional. ”Semua ini untuk menjaga aktivitas pertanian di Bangkalan agar tidak terganggu dari serangan apa pun,” tandasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/