BANGKALAN, Jawa Pos Radar Madura – Nasib nahas menimpa Rahmat Hary Lukminta, warga Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Pria berusia 29 tahun yang bekerja sebagai teknisi tower salah satu perusahaan operator telekomunikasi seluler itu tewas karena tersetrum. Lokasinya di Dusun Lar-Lar, Desa Dupok, Kecamatan Kokop.
Kapolsek Kokop AKP Heru Triono menyatakan, sebelum kejadian, korban melakukan perbaikan ditemani dua rekannya. ”Mereka adalah Lalu Karman, 18, warga Desa Kaleo, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, NTB, serta Agung Prasetyo, 34, warga Kelurahan Pacar Keling, Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya,” ucapnya.
Menurut keterangan rekannya, sebelum kejadian, korban sedang memperbaiki aliran listrik tower, salah satu perusahaan operator telekomunikasi seluler. ”Korban kesetrum karena tangannya memegang kabel voltmeter. Padahal, saat itu genset dalam keadaan menyala. Kejadiannya sekitar pukul 11.30,” katanya.
Dia menjelaskan, korban sempat berteriak saat tersengat listrik. Melihat hal itu, rekan korban berusaha menolong dengan cara menarik baju korban sampai jatuh terpental. ”Dalam kondisi kejang-kejang, korban kemudian dipindahkan ke rumah warga,” imbuh Heru mewakili Kapolres Bangkalan AKBP Alith Alarino.
Di sisi lain, lanjut Heru, rekan korban bersama warga berusaha mencari pertolongan tenaga medis. Beberapa saat kemudian, bidan desa setempat datang hendak melakukan pemeriksaan kondisi korban. Namun, nyawa korban tidak tertolong. ”Setelah kesetrum dan terjatuh, saat itu kondisi korban kemungkinan sudah kritis. Korban tidak memakai alat pelindung diri (APD) keselamatan kerja,” tuturnya.
Dia menambahkan, institusinya sebenarnya hendak melakukan otopsi. Namun, keluarga korban menolak. Sebab, keluarga menganggap peristiwa tersebut sebagai musibah dan tidak akan menuntut siapa pun. ”Korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimandikan dan dimakamkan,” pungkas Heru.