24.9 C
Madura
Thursday, March 23, 2023

4 SMA Negeri Minim Pendaftar

BANGKALAN, Jawa Pos Radar Madura – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) melalui prestasi akademik untuk jenjang SMA berakhir Sabtu (22/5). Selama tiga hari dibuka, ada empat SMA negeri yang pendaftarnya jauh di bawah pagu. Bahkan, satu di antaranya tanpa pendaftar.

Berdasar laman ppdbjatim.net dari 10 SMA negeri di Bangkalan, hanya enam lembaga yang pendaftar jalur prestasi akademiknya terpenuhi. Semenara empat lembaga lainnya minim pendaftar. Yaitu, SMAN 1 Arosbaya, SMAN 1 Blega, SMAN 1 Tanjungbumi, dan SMAN 1 Kokop tanpa pendaftar (perinciannya lihat grafis).

Kasi SMA dan PK-PLK Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Jatim) Wilayah Bangkalan Moh. Fauzi tidak memungkiri hampir separo SMA negeri di Kota Salak minim pendaftar. Semua SMA negeri di wilayah kecamatan.

Minimnya pendaftar dari jalur akademik disebabkan beberapa hal. Di antaranya, situasi pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang tua siswa memilih pendidikan swasta yang berada di pesantren untuk anak-anaknya. Kemudian, disebabkan rasio lulusan SMP dengan jumlah lembaga yang tidak seimbang.

Baca Juga :  Megaproyek Jalan MISI Mangkrak

”Lebih banyak pagunya dibandingkan jumlah siswa yang lulus. Itu tidak hanya terjadi di Bangkalan. Mungkin kondisi seperti itu juga terjadi di kabupaten lainnya di Madura,” paparnya kemarin (23/5).

Alasan lainnya, sambung Fauzi, minimnya informasi yang diterima calon siswa baru. Dengan demikian, tidak banyak calon siswa yang mendaftar meski jalur prestasi dibuka.

Untuk itu, evaluasi yang akan dilakukan pada PPDB SMA tahun depan meminta semua lembaga aktif menyosialisasikan tahapan dan jadwal PPDB untuk jenjang SMP. ”Banyak informasi yang belum sampai kepada calon siswa atau yang lulus SMP,” imbuhnya.

Pagu jalur prestasi akademik 25 persen. Kekurangan pendaftar dari jalur prestasi akademik akan ditambahkan pada jalur zonasi. Dengan demikian, jalur zonasi yang mulanya membuka peluang 50 persen bisa menampung siswa lebih separo pagu yang ditetapkan.

”Gong untuk SMA akan dimulai pada jalur zonasi. Dengan begitu, siswa yang mendaftar akan banyak dari jalur zonasi,” terangnya.

Baca Juga :  Dana Tistas SMA/SMK Negeri Tahap Pertama Cair, Ini Harapan Disdik

Kepala SMAN 1 Blega Nur Fatihah tidak menampik calon siswa baru yang mendaftar dari jalur prestasi akademik sangat sedikit. Minimnya pendaftar juga terjadi pada jalur afirmasi, perpindahan tugas orang tua, dan prestasi hasil lomba yang dibuka tahap pertama, Senin (3/5) sampai Selasa (4/5).

Pihaknya mengaku tidak tahu secara pasti mengapa pendaftar jalur prestasi akademik hanya satu orang. Namun, perempuan berhijab itu mengaku yakin banyak siswa yang akan mendaftar di lembaganya pada jalur zonasi. Karena itu, dirinya optimistis siswa bisa sesuai pagu PPDB yang sudah ditetapkan. Yakni, menampung 252 siswa baru. ”Nanti di jalur zonasi akan banyak, kami juga sudah siap memfasilitasi siswa,” ujaranya.

Ketua Dewan Pendidikan Bangkalan Mustahal Rasyid menyampaikan, perlu ada evaluasi serius terkait minimnya pendaftar di SMA negeri. Salah satunya, peningkatan mutu pendidikan. ”Kalau sekolahnya bagus, akan menjadi pilihan orang untuk siswa dan orang tua siswa. Maka harus ditingkatkan kualitas pendidikannya,” sarannya. (jup)

BANGKALAN, Jawa Pos Radar Madura – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) melalui prestasi akademik untuk jenjang SMA berakhir Sabtu (22/5). Selama tiga hari dibuka, ada empat SMA negeri yang pendaftarnya jauh di bawah pagu. Bahkan, satu di antaranya tanpa pendaftar.

Berdasar laman ppdbjatim.net dari 10 SMA negeri di Bangkalan, hanya enam lembaga yang pendaftar jalur prestasi akademiknya terpenuhi. Semenara empat lembaga lainnya minim pendaftar. Yaitu, SMAN 1 Arosbaya, SMAN 1 Blega, SMAN 1 Tanjungbumi, dan SMAN 1 Kokop tanpa pendaftar (perinciannya lihat grafis).

Kasi SMA dan PK-PLK Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Jatim) Wilayah Bangkalan Moh. Fauzi tidak memungkiri hampir separo SMA negeri di Kota Salak minim pendaftar. Semua SMA negeri di wilayah kecamatan.


Minimnya pendaftar dari jalur akademik disebabkan beberapa hal. Di antaranya, situasi pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang tua siswa memilih pendidikan swasta yang berada di pesantren untuk anak-anaknya. Kemudian, disebabkan rasio lulusan SMP dengan jumlah lembaga yang tidak seimbang.

Baca Juga :  Dana Tistas SMA/SMK Negeri Tahap Pertama Cair, Ini Harapan Disdik

”Lebih banyak pagunya dibandingkan jumlah siswa yang lulus. Itu tidak hanya terjadi di Bangkalan. Mungkin kondisi seperti itu juga terjadi di kabupaten lainnya di Madura,” paparnya kemarin (23/5).

Alasan lainnya, sambung Fauzi, minimnya informasi yang diterima calon siswa baru. Dengan demikian, tidak banyak calon siswa yang mendaftar meski jalur prestasi dibuka.

Untuk itu, evaluasi yang akan dilakukan pada PPDB SMA tahun depan meminta semua lembaga aktif menyosialisasikan tahapan dan jadwal PPDB untuk jenjang SMP. ”Banyak informasi yang belum sampai kepada calon siswa atau yang lulus SMP,” imbuhnya.

- Advertisement -

Pagu jalur prestasi akademik 25 persen. Kekurangan pendaftar dari jalur prestasi akademik akan ditambahkan pada jalur zonasi. Dengan demikian, jalur zonasi yang mulanya membuka peluang 50 persen bisa menampung siswa lebih separo pagu yang ditetapkan.

”Gong untuk SMA akan dimulai pada jalur zonasi. Dengan begitu, siswa yang mendaftar akan banyak dari jalur zonasi,” terangnya.

Baca Juga :  SPj Telat, Realisasi BOS Terhambat

Kepala SMAN 1 Blega Nur Fatihah tidak menampik calon siswa baru yang mendaftar dari jalur prestasi akademik sangat sedikit. Minimnya pendaftar juga terjadi pada jalur afirmasi, perpindahan tugas orang tua, dan prestasi hasil lomba yang dibuka tahap pertama, Senin (3/5) sampai Selasa (4/5).

Pihaknya mengaku tidak tahu secara pasti mengapa pendaftar jalur prestasi akademik hanya satu orang. Namun, perempuan berhijab itu mengaku yakin banyak siswa yang akan mendaftar di lembaganya pada jalur zonasi. Karena itu, dirinya optimistis siswa bisa sesuai pagu PPDB yang sudah ditetapkan. Yakni, menampung 252 siswa baru. ”Nanti di jalur zonasi akan banyak, kami juga sudah siap memfasilitasi siswa,” ujaranya.

Ketua Dewan Pendidikan Bangkalan Mustahal Rasyid menyampaikan, perlu ada evaluasi serius terkait minimnya pendaftar di SMA negeri. Salah satunya, peningkatan mutu pendidikan. ”Kalau sekolahnya bagus, akan menjadi pilihan orang untuk siswa dan orang tua siswa. Maka harus ditingkatkan kualitas pendidikannya,” sarannya. (jup)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/