BANGKALAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan mendapat alokasi Rp 245 juta untuk penanganan stunting. Anggaran tersebut diproyeksikan untuk pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil (bumil) yang kekurangan energi kronis (KEK).
Kabid Kesmas Dinkes Bangkalan Aris Budhiarto menyatakan, ada 20 desa di delapan kecamatan yang menjadi lokus stunting tahun ini. Total anak stunting di 20 desa yang ditetapkan lokus tersebut mencapai 656 anak. Sementara jumlah keluarga yang berisiko stunting 10.940.
Anggaran penanganan stunting dialokasikan di peraturan bupati (perbup) perubahan penjabaran APBB 2023. Dari Rp 245 juta yang disiapkan, Rp 145 di antaranya untuk penyediaan susu dan makanan bergizi guna diberikan kepada anak gizi buruk dan bumil KEK.
”Sedangkan Rp 100 juta lainnya penyediaan PMT kudapan atau makanan lokal. Misalnya, di suatu daerah potensinya ketela, itu nanti yang akan dikelola menjadi makanan bergizi,” paparnya.
Aris menyampaikan, anggaran Rp 245 juta yang disiapkan untuk penanganan stunting sangat minim. Itu tidak sebanding dengan angka prevalensi stunting Bangkalan yang sampai saat ini mencapai prevalensi 26,2 persen. Angka tersebut harus bisa di bawah 14 persen pada 2024. ”Masih minim anggarannya, tetapi sudah lumayan daripada tidak ada sama sekali,” tutur pria berkacamata itu.
Penyediaan PTM bagi balita stunting dan bumil KEK kemungkinan baru bisa dilaksanakan Mei. Sebab, menunggu terealiasinya anggaran. ”Setelah Lebaran mungkin baru bisa melakukan pengadaan,” sambungnya.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Bangkalan Achmad Hariyanto menyatakan, kemampuan anggaran pemerintah daerah sangat terbatas. Namun di sisi lain, pengentasan stunting menjadi program prioritas pemerintah dari tingkat pusat hingga daerah.
Menurut dia, pemerintah memiliki peluang besar untuk mendapat support program serta anggaran dari provinsi dan pusat dalam penanganan stunting. ”Penanganan stunting ini menjadi perhatian pusat dan provinsi juga. Kuncinya saat ini, bagaimana caranya pemkab mampu meyakinan pemerintah pusat dan provinsi,” katanya. (jup/onk)