BANGKALAN – Wacana pendahuluan kenaikan ongkos haji terdengar juga ke lingkungan Kemenag Bangkalan. Namun demikian, instansi yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta itu tidak mau risau. Sebab, rencana itu belum final.
Kasi Haji dan Umrah Kemenag Bangkalan Wafir mengaku sudah mengetahui kabar akan ada kenaikan ongkos haji. Namun, sejauh ini Kemenag tetap menunggu petunjuk dari pemerintah pusat.
”Informasinya ada kenaikan ongkos haji. Tapi, itu masih pendahuluan pengajuan ke dewan (DPR RI, Red). Jadi, kami tetap menunggu keputusan dari pusat,” katanya Rabu (23/1).
Wafir menyampaikan, untuk tahun ini calon jamaah haji (CJH) dari Bangkalan yang akan berangkat sebanyak 623 orang. Namun, jumlah itu masih estimasi sementara. Jadi, perubahan siapa yang akan berangkat masih bisa terjadi.
”Estimasi sementara 623 orang. Tapi, ini masih bergerak. Ya bertambah 20 orang dari jumlah 605 jamaah pada 2017,” katanya.
Sebab, lanjut Wafir, dari jumlah itu terkadang ada yang menunda. Kemungkinan terburuk, juga ada yang meninggal. Karena itu, saat ini belum bisa dipastikan. ”Pemberangkatan sekitar bulan Juli. Karena Mei sepertinya sudah Lebaran,” terangnya.
Wafir memaparkan, dari total jumlah itu masing-masing sudah membayar setoran awal sebesar Rp 25 juta. ”Berapa-berapanya belum bisa diketahui. Hanya, mereka sudah membayar setoran awal sebesar Rp 25 juta,” tuturnya.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Bangkalan Moh. Kholifi menyatakan, prinsipnya semua perubahan ketentuan mengenai ongkos haji secepatnya disampaikan ke para CJH. Tujuannya, supaya mereka bisa menyiapkan kebutuhan dan persyaratannnya agar tidak kerepotan.
”Intinya, terus melakukan komunikasi supaya CJH yang akan berangkat sudah siap,” sarannya.