BANGKALAN – Meski hujan turun, krisis air bersih belum teratasi. Apalagi, suplai air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sumber Pocong tidak lancar. Itu dikeluhkan pelanggan. Sudah dua pekan tidak mengalir ke Kecamatan Konang.
Akibatnya, penduduk setempat membeli air untuk memenuhi kebutuhan mandi dan mencuci. Itu berlangsung selama satu minggu. Meski mengirim surat pengaduan, air PDAM belum mengalir.
“Saya harus beli air,” ujar Yuliana, warga Dusun Penangan, Desa/Kecamatan Konang.
Hal senada disampaikan Kepala SMPN 2 Konang, Rasyid. Dikatakan, air PDAM berhenti mengalir sudah seminggu lebih. Hingga saat ini belum mendapat penanganan.
”Untuk kebutuhan sekolah, kami membeli tangki kapasitas 5.000 liter seharga Rp 250 ribu,” katanya.
Menurutnya, jalur SMP Konang ke timur sudah hampir satu tahun menggunakan PDAM. Tapi pelanggan PDAM di Desa Konang, Pakes, dan Sen Asen, mengeluhkan air mampet.
”Kasihan warga yang baru pasang. Ada yang utang, jual kambing agar bisa pasang kilometer PDAM,” jelasnya.
Kabag Teknik PDAM Sumber Pocong Bangkalan Achmad Kusairi membenarkan suplai air ke pemukiman penduduk mengalami gangguan. Pemicunya, aliran listrik sering padam. Akibatnya, air berhenti mengalir ke pelanggan.
Menurut Kusairi, pemadaman listrik yang sering menyebabkan tandon penampungan air wilayah Konang kosong. Semua air di dalam pipa habis terkuras dan berisi angin.
”Ini yang bikin lama, karena kami harus membuang angin di dalam pipa terlebih dahulu,” kelitnya.
Dijelaskan, udara di saluran pompa air PDAM menyebabkan terjadinya water hammer atau tabrakan air dan udara. Akibatnya, air tidak bisa mengalir.
”Ditambah impeler pompanya rusak. Di Indonesia suku cadangnya tidak ada. Harus ke Prancis dan nginden. Kami sudah pesen, barangnya belum datang,” urainya. (c1/luq)