KEJAKSAAN Negeri (Kejari) Bangkalan mendapat kado spesial pada Hari Bhakti Adhyaksa (HAB) Ke-59. Korps Adhyaksa yang dinakhodai Badrut Tamam itu mendapat penghargaan dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Tawa Timur.
Pretasi tersebut diraih Kasubsi Pertimbangan Hukum Datun Bayu Akbar Sulaiman. Dia terpilih sebagai jaksa teladan dan berprestasi se-Jawa Timur 2019. Prestasi yang diraihnya tidak luput dari bimbingan Kajari Badrut Tamam. Sebab, Badrut menerapkan kerja keras, kerja ikhlas, kerja jelas, dan kerja tuntas kepada anak buahnya.
Badrut juga membuat program pencegahan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) serta peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat. Yakni, Sistem Manajemen Jaringan Bangkalan Kreatif, Integritas, dan Tepercaya (Si Manja Bangkit). Layanan ini terpusat di gedung P2T2.
Bayu mengatakan, di bidang perdata dan tata usaha negara (datum) ada lima ruang lingkup tugas dan fungsi. Penanganan hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum, tindakan hukum lain, dan pelayanan hukum masyarakat. ”Pertimbangan hukum bisa dilakukan secara online lewat Si Manja Bangkit,” terangnya kemarin (22/7).
Pria asal Surabaya itu menambahkan, pelayanan hukum bisa melalui email, WhatsApp (WA), dan laman internet. ”Kalau pendampingan ada dokumen. Kalau pelayanan tanya masalah hukum bisa lewat website dan email,” jelas pria 28 tahun itu.
Alumnus Fakultas Hukum Unair, Surabaya, itu menjelaskan, fungsi bidang datun ada pelayanan hukum masyarakat. Masyarakat diupayakan bertanya. ”Semua jaksa, menurut saya, sama. Hanya, saya yang terpilih karena persiapannya lebih matang,” akunya.
Mantan Jaksa Fungsional Bidang Intelijen Kejari Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, itu menambahkan, pihaknya belum berpikir melakukan inovasi lain. Dia saat ini hanya ingin memaskimalkan Si Manja Bangkit. ”Supaya masyarakat tidak hanya berpikiran bahwa jaksa tugasnya hanya menuntut. Padahal di luar itu, ada kewenangan lain untuk melayani masyarakat,” jelasnya.
Kajari Bangkalan Badrut Tamam mengatakan, prestasi yang diraih menjadi bekal bagi Bayu. Selain Bayu yang memang memiliki kemampuan, kejari menerapkan sistem yang sudah dibangun. ”Kami punya kegiatan dinamika kelompok. Juga mewajibkan seluruh pegawai, mulai jaksa hingga tata usaha, harus hafal Tri Krama Adhyaksa. Itu modal utama kami untuk mengimplementasikan kepada teman-teman,” jelasnya.
Dia berharap prestasi Bayu dapat ditularkan kepada jaksa lain agar menjadi motivasi. Pihaknya yakin kejaksaan bisa tampil beda. Dalam kepemimpinannya, pihaknya selalu terbuka terkait penegakan hukum kepada siapa pun. Bahkan termasuk salah satu layanan konsultasi bantuan hukum gratis. ”Semua ada dalam aplikasi kami, Si Manja Bangkit,” tegasnya.