21.6 C
Madura
Friday, June 9, 2023

ODR, ODP, dan PDP Dibekali HAC

SEJAUH ini warga di Madura belum ada yang terjangkit virus korona. Namun, satgas pencegahan Covid-19 sudah memetakan warga yang mendapat perhatian khusus. Mulai dari orang dalam risiko (ODR), orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP).

Ketua Tim Kewaspadaan Covid-19 Sumenep dr Andri Dwi Wahyudi mengatakan, ODR itu sebenarnya orang sehat dengan faktor risiko. Mereka dikhawatirkan terjangkit karena baru datang dari daerah lokal transmisi.

Pemantauannya, mereka akan dibekali health alert card (HAC) atau kartu peringatan kesehatan selama proses pemantauan 14 hari. Pemantauan dilakukan oleh tim dari kabupaten dan puskesmas.

”Jadi, bagi orang yang baru pulang dari daerah terjangkit akan didata dan diberi HAC. Seharusnya, tidak hanya menunggu tim, kalau bisa warga yang baru datang dari daerah terjangkit itu sadar dan melapor ke puskesmas,” jelasnya.

Baca Juga :  BRI Doakan Bupati Haji Idi Kian Sukses Bangun Sampang

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep Agus Mulyono menyampaikan, sejauh ini belum ada warga Kota Keris yang terjangkit Covid-19. Pengawasan dan pemantauan masih terus dilakukan oleh tim, baik dari tingkat kabupaten hingga kecamatan.

Sesuai data sementara, masyarakat Sumenep yang dikategorikan ODR berjumlah 400 orang. Kemudian, yang dikategorikan ODP 10 orang dan yang berstatus PDP tidak ada.

Secara umum masyarakat memang membutuhkan masker sebagai upaya pencegahan. Belum dilakukan pembagian masker secara masal kerana memang barangnya terbatas. Namun, untuk rumah sakit dan puskesmas tetap ada.

”Masyarakat jangan sampai salah persepsi, yang tergolong ODR bukan sakit, melainkan mereka yang baru datang mengunjungi daerah lokal transmisi,”  terangnya.

Di tempat terpisah, Komandan Satgas Penanggulangan dan Pencegahan Covid-19 di Bangkalan Setijabudhi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tinggal di rumah. Hindari kerumunan. Kalaupun terpaksa keluar, harus jaga jarak minimal satu meter. Kemudian, membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). ”Masyarakat juga hindari panic buying,” imbaunya.

Baca Juga :  Timsel akan Pilih 10 Calon Panwaslu

Selain itu, keberadaan apotek, toko, dan lainnya diimbau untuk tidak mengambil kesempatan dengan menaikkan harga barang kebutuhan alat kesehatan dan bahan makanan. ”Mari bersama-sama ikut menjaga dan meminimalkan penyebaran virus korona,” ujar Pj Sekkab Bangkalan itu.

Di Pamekasan juga siaga. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Pamekasan Achmad Marzuki menuturkan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan perkembangan Covid-19. ”Kita lakukan penyuluhan juga supaya masyarakat gemar cuci tangan setiap hari. Jaga jarak, menghindari kerumunan, dan di setiap puskesmas sudah dilakukan pemantauan,” katanya. (jun/ky)

 

SEJAUH ini warga di Madura belum ada yang terjangkit virus korona. Namun, satgas pencegahan Covid-19 sudah memetakan warga yang mendapat perhatian khusus. Mulai dari orang dalam risiko (ODR), orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP).

Ketua Tim Kewaspadaan Covid-19 Sumenep dr Andri Dwi Wahyudi mengatakan, ODR itu sebenarnya orang sehat dengan faktor risiko. Mereka dikhawatirkan terjangkit karena baru datang dari daerah lokal transmisi.

Pemantauannya, mereka akan dibekali health alert card (HAC) atau kartu peringatan kesehatan selama proses pemantauan 14 hari. Pemantauan dilakukan oleh tim dari kabupaten dan puskesmas.


”Jadi, bagi orang yang baru pulang dari daerah terjangkit akan didata dan diberi HAC. Seharusnya, tidak hanya menunggu tim, kalau bisa warga yang baru datang dari daerah terjangkit itu sadar dan melapor ke puskesmas,” jelasnya.

Baca Juga :  Kebut Pengerjaan Jembatan Sempar sebelum Deadline

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep Agus Mulyono menyampaikan, sejauh ini belum ada warga Kota Keris yang terjangkit Covid-19. Pengawasan dan pemantauan masih terus dilakukan oleh tim, baik dari tingkat kabupaten hingga kecamatan.

Sesuai data sementara, masyarakat Sumenep yang dikategorikan ODR berjumlah 400 orang. Kemudian, yang dikategorikan ODP 10 orang dan yang berstatus PDP tidak ada.

Secara umum masyarakat memang membutuhkan masker sebagai upaya pencegahan. Belum dilakukan pembagian masker secara masal kerana memang barangnya terbatas. Namun, untuk rumah sakit dan puskesmas tetap ada.

- Advertisement -

”Masyarakat jangan sampai salah persepsi, yang tergolong ODR bukan sakit, melainkan mereka yang baru datang mengunjungi daerah lokal transmisi,”  terangnya.

Di tempat terpisah, Komandan Satgas Penanggulangan dan Pencegahan Covid-19 di Bangkalan Setijabudhi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tinggal di rumah. Hindari kerumunan. Kalaupun terpaksa keluar, harus jaga jarak minimal satu meter. Kemudian, membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). ”Masyarakat juga hindari panic buying,” imbaunya.

Baca Juga :  Pers Harus Jadi Pencerah Masyarakat

Selain itu, keberadaan apotek, toko, dan lainnya diimbau untuk tidak mengambil kesempatan dengan menaikkan harga barang kebutuhan alat kesehatan dan bahan makanan. ”Mari bersama-sama ikut menjaga dan meminimalkan penyebaran virus korona,” ujar Pj Sekkab Bangkalan itu.

Di Pamekasan juga siaga. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Pamekasan Achmad Marzuki menuturkan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan perkembangan Covid-19. ”Kita lakukan penyuluhan juga supaya masyarakat gemar cuci tangan setiap hari. Jaga jarak, menghindari kerumunan, dan di setiap puskesmas sudah dilakukan pemantauan,” katanya. (jun/ky)

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/