BANGKALAN – Salah satu program inovatif Puskesmas Sukolilo adalah antenatal care (ANC) terpadu. Kegiatan itu untuk mengetahui sedini mungkin risiko tinggi pada ibu hamil. Dengan demikian, bisa meminimalkan terjadinya kematian ibu dan bayi pada saat persalinan.
Kepala Puskesmas Sukolilo Saiful Hidayat, S.Kep.Ns. mengatakan, kegiatan dilakukan dua hingga tiga kali dalam satu bulan. Program itu dilakukan di 13 desa di Kecamatan Sukolilo. Selain itu juga dilakukan di 41 pusat pelayanan terpadu (posyandu) yang menjadi binaan Puskesmas Sukolilo.
”ANC terpadu merupakan kegiatan wajib dan andalan bagi Puskesmas Sukolilo. Kegiatan itu sudah terjadwal,” terang Saiful Kamis (22/2).
Dijelaskan, ada beberapa tindakan medis yang dilakukan kepada ibu hamil. Di antaranya, pengukuran tinggi badan, menimbang berat badan, mengukur lingkar lengan atas. Kemudian, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, dan melakukan pengetesan laboratorium untuk mengetahui hemoglobin (Hb) dalam darah.
Dengan demikian, bisa mengetahui apakah ibu menderita anemia atau tidak. Serta, mengetahui golongan darah dan pemeriksaan HIV/AIDS. Setelah itu, memberikan tablet darah. Tablet darah diberikan minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
Hal itu berguna untuk mencegah kekurangan darah selama kehamilan. Melakukan skrining status imunisasi tetanus toxoid (TT) dan diberikan jika diperlukan. Ibu hamil harus diimunisasi TT. ”Jika ibu hamil tidak dalam status terlindungi, imunisasi TT harus diberikan,” ucapnya.
Kemudian, dilakukan temu wicara atau konseling termasuk perencanaan persalinan dan KB pasca persalinan serta tata laksana kasus. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan faktor risiko, segera dilakukan penatalaksanaan yang sesuai.
”Kegiatan ini sudah lama dijalankan. Kegiatan ini sangat efektif untuk meminimalkan terjadinya kematian ibu dan bayi,” tutup Saiful.