PENGUNGKAPAN kasus besar memang jauh lebih rumit. Butuh keseriusan dan kejelian untuk memecahkannya. Seperti yang dilakukan tim Polres Bangkalan. Di tahun ini, lembaga yang dinakhodai Kapolres AKBP Anissullah M. Ridha itu berhasil mengungkap kasus besar yang terjadi di Bangkalan.
Pertama, pengungkapan kurir sabu-sabu satu kilogram. Polisi berhasil menciduk I Putu Supartama, 33, dan I Made Windu Sukarsa, 28. Keduanya merupakan warga asal Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali. Kakak beradik itu ditangkap polisi di jalan raya akses Suramadu di Desa Petapan, Kecamatan Labang, Selasa, 14 Februari 2017.
Kemudian, Polres Bangkalan kembali mengungkap kasus pembunuhan dan pemerkosaan disertai perampokan yang menimpa Ahmad, 20, dan Ani Fauziyah Laili, 17. Padahal, jasad korban asal Kecamatan Tragah, Bangkalan itu sudah menjadi tengkorak saat ditemukan di perbukitan Pantai Rongkang, Desa Kwanyar Barat, Kecamatan Kwanyar, Sabtu lalu (22/7).
Tak butuh waktu lama, polisi mampu melacak pelaku dan mengungkap kronologi pembunuhan sadis tersebut. Polisi juga menangkap empat dari lima orang tersangka. Mereka adalah Jeppar, 28, warga Desa Tebul; Muhammad, 32, Desa Kwanyar Barat; Moh. Hajir; 52, warga Desa Dlemer; dan Mat Beta, 33, warga Desa Kwanyar Barat. Mereka berasal dari Kecamatan Kwanyar, Bangkalan.
Kinerja polres dalam mengungkap kasus pembunuhan dan pemerkosaan disertai perampokan mendapat apresiasi banyak pihak. Capaian ini mampu menjawab keraguan masyarakat atas kinerja polisi.
Teranyar, Polres Bangkalan juga berhasil mengungkap kasus pembunuhan sopir taksi online. Meski sebelumnya korban ditemukan tanpa identitas di Jalan Raya Dusun Kalkal, Desa Pangolangan, Kecamatan Burneh, Minggu (25/11), penyidik akhirnya bisa memecahkan kasus tersebut.
Polisi menangkap empat orang pelaku pembunuhan Ali Ghufron, 23, warga Kedinding Lor Gang Kemuning 7, Kenjeran, Surabaya yang merupakan sopir taksi online. Para pelaku yaitu Febry Ika Pramata, 23, Desa Maguan, Kecamatan Brebek, Nganjuk; Rusdianto, 35, warga Desa Langkap, Kecamatan Burneh; Zainal Arifin, 33, warga Desa Jukong, Kecamatan Labang; dan Dewi Agustina, 23, warga Desa Pamolokan, Kecamatan Sumenep.
Kapolres Bangkalan AKBP Anissullah M. Ridha mengatakan, rentetan pengungkapan kasus pidana yang rumit tersebut tidak lepas dari kekompakan anggotanya. Dengan demikian, kasus besar sekalipun bisa diselesaikan dengan baik.
Selain itu, lanjut Anissullah, capaian itu berkat dukungan dari semua pihak sehingga memperoleh petunjuk untuk mengembangkan penyelidikan. ”Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak. Lebih-lebih, anggota yang bekerja keras untuk mengungkap kasus besar,” katanya.
Capaian Polres Bangkalan pun banyak mendapat apresiasi sejumlah pihak. Salah satunya dari Bupati Bangkalan RK Muh. Makmun Ibnu Fuad. Bupati yang akrab disapa Ra Momon ini mengucapkan terima kasih kepada Polres Bangkalan yang telah bekerja maksimal dan juga membantu menyukseskan program pemerintahan.
Yang tak kalah penting, kata Ra Momon, polres mampu menjaga kondusivitas di Kota Salak. ”Kami atas nama Pemkab Bangkalan mengapresiasi kinerja polres,” ungkapnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim Drs. Nuruddin A. Rahman, S.H. juga bangga dengan kinerja polres. Menurut dia, capaian prestasi yang telah diukir Korps Bhyangkara itu tidak terlepas dari suri teladan dari Kapolres Bangkalan AKBP Anissullah M. Ridha. Sosoknya yang tegas dan giat dalam menjalankan tugas menjadi motivasi tersendiri bagi anggotanya untuk meningkatkan kinerja.
”Kami belum menemui sosok Kapolres yang seperti ini di Bangkalan. Kinerjanya sangat baik,” ucapnya.
Tokoh blater Marlayem pun bangga dengan kinerja AKBP Anissullah M. Ridha. Dia menyatakan, kinerja Polres Bangkalan sudah maksimal. Buktinya, tegas dia, banyak kasus besar yang sukses diungkap meski sangat rumit. Selain itu juga banyak menjalankan program inovatif.
Bagi kami, lanjut Marlayem, AKBP Anissullah memiliki jiwa sosial yang tinggi. ”Kami ucapkan terima kasih kepada Polres Bangkalan,” ucap Kades Durin Timur, Kecamatan Konang itu.
Apresiasi juga datang dari kalangan mahasiswa. Presiden Mahasiswa UTM Arifin menilai Korps Bhayangkara tidak hanya mampu menciptakan kamtibmas dan penindakan proses hukum. Namun, sering kali Kapolres Bangkalan menjadi pemateri di beberapa kampus di Kota Salak. Di antaranya, materi tentang hukum maupun tentang penyuluhan bahaya narkoba dan tindak kriminalitas. ”Selain tegas dalam bertindak, beliau juga insan akademis,” ujarnya.