BANGKALAN – Akibat musim kemarau, tanaman hias dan rerumputan di Taman Paseban mengering. Taman yang menjadi ikon Kota Bangkalan itu pun kini tidak elok dipandang.
Mohammad Iqbal, pengunjung Taman Paseban, menuturkan, sangat disayangkan taman tidak terawat. ”Dibangun dengan biaya mahal, katika sudah jadi, taman malah dibiarkan,” ujarnya.
Pemuda 20 tahun tersebut prihatin melihat kondisi Taman Paseban yang tidak terawat. ”Trotoar banyak yang rusak. Belum lagi sampah berserakan di mana-mana,” ucapnya kemarin (21/10).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangkalan Hadari yang diwakili Kepala Bidang Pelayanan Tata Lingkungan Moh. Hasbullah mengungkapkan, pihaknya sudah berupaya merawat Taman Paseban. ”Anggaran perawatan taman ada. Setiap hari kami melakukan dua kali penyiraman. Tanaman yang mati langsung kami ganti,” klaimnya.
Selain itu, sambung dia, dilakukan pembersihan sampah di Taman Paseban setiap pagi. Juga dengan rutin rumput dipotong dan lampu yang mati diganti. ”Tempat sampah sudah ada. Kebersihan tergantung pola hidup masyarakat dalam menjaga lingkungan. Harapannya, masyarakat ikut menjaga. Jangan buang sampah sembarangan, terutama bekas botol minuman,” imbaunya.
DLH bertanggung jawab menjaga kebersihan seluruh taman di Kabupaten Bangkalan. ”Total ada 27 taman. Cuaca yang ekstrem begini, kalau penyiraman dilakukan tiga kali sehari, bisa berhenti di tengah jalan perawatannya karena anggarannya tidak cukup,” pungkasnya. (c1)