BANGKALAN – Program kota layak anak (KLA) di Bangkalan perlu digenjot. Sebab, saat ini Kota Salak baru menyandang predikat pratama. Kategori KLA sendiri terdiri dari pratama, madya, nindya, dan utama.
Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KB P3A) Bangkalan Tamar Djaja menyampaikan, predikat pratama diperolah setelah dilakukan penilaian. Nilai yang dibutuhkan untuk KLA pratama yakni 500 hingga 600 poin.
Pihaknya menganggarkan program tersebut dalam APBD Bangkalan 2018 sebesar Rp 20 juta untuk melakukan sosialisasi. Anggaran itu masuk program inisiasi KLA. ”Sosialisasi kami lakukan kepada semua pihak yang berhubungan dengan program ini,” ujarnya Jumat (20/7).
Diterangkan, ada sekitar 24 indikator penilaian KLA yang harus dipenuhi. Di antaranya pemenuhan akta kelahiran anak. Setiap kelahiran harus disertai dengan akta. Selain itu, wajib belajar 12 tahun, pemenuhan ruang bermain dan ruang berkegiatan.
Kemudian, sarana kesehatan layak anak hingga pekerja anak. Selain itu tersedianya transportasi seperti bus sekolah, zebra cross untuk menyeberang bagi anak, dan berbagai pemenuhan kebutuhan anak lainnya.
”Semua aspek dinilai. KLA pada dasarnya memberikan fasilitas terbaik untuk anak-anak,” jelas pria yang juga ketua PD Muhammadiyah Bangkalan itu. Dia menjelaskan, untuk bisa mencapai predikat utama perlu nilai 900 hingga 1.000 poin. Predikat KLA utama ditargetkan bisa dicapai pada 2020. Dengan begitu, anak-anak juga bisa mendapat bagian dari keramahan kota.
”Butuh tahunan untuk bisa meraih kategori utama. Kami masih terus melakukan sosialisasi dan koordinasi,” ucapnya.
Untuk mewujudkan itu, dia mengaku masih kurang dukungan dari organisasi perangkat daerah (OPD) yang berkaitan dengan pemenuhan indikator KLA. Skor yang dikantongi bisa naik jika semua pihak mendukung. Mulai dari pelayanan publik, penyediaan sarana dan prasarana bagi anak serta pemenuhan kebutuhan anak.
”Penilaian kota layak anak dilakukan setahun sekali. Kami harap semua pihak bisa peduli pada program anak,” harapnya.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Bangkalan Abdurrahman Thohir meminta program tersebut dilaksanakan dengan baik. Program KLA sangat baik untuk pemenuhan kebutuhan bagi anak-anak. Pihaknya juga meminta semua OPD terkait mendukung. Dengan demikian, KLA bisa terwujud dan mendapat penilaian yang baik.
Predikat utama tidak akan tercapai jika OPD bersangkutan tidak ambil peran. ”Karena anak merupakan penerus. Generasi kita selanjutnya. Program ini harus bisa terealisasi. Kami mendukung,” pungkasnya.