BANGKALAN, Jawa Pos Radar Madura – Berkas pengusulan gelar pahlawan nasional Syaikhona Muhammad Kholil sudah diajukan pekan lalu. Informasi yang diterima koran ini, berkasnya dinyatakan lengkap dan saat ini dalam pembahasan. Pemkab Bangkalan memperkirakan penetapan gelar pahlawan nasional pada 10 November dan nantinya dijadikan muatan kurikulum pendidikan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bangkalan Wibagio menyampaikan, berkas pengusulan gelar pahlawan nasional Syaikhona Muhammad Kholil sudah diajukan Senin (12/4). Selanjutnya, dibahas tim peneliti dan pengkaji gelar daerah (TP2GD) pusat. ”Sudah masuk Kemensos,” ucapnya.
Menurut dia, saat ini tersisa dua tahapan yang dibahas TP2GP Kemensos dengan dewan gelar. Karena itu, institusinya terus melakukan pemantauan. ”Jika nanti ternyata masih diperlukan data tambahan, akan langsung dilengkapi institusinya” tuturnya.
Wibagio menjelaskan, pasca mengajukan berkas pengusulan gelar pahlawan nasional Syaikhona Muhammad Kholil, hingga kini tidak ada permintaan dari pihak terkait untuk melengkapi kekurangan. ”Berkas kita sudah diakui lengkap. Diperkirakan pada Hari Pahlawan, 10 November, tahun ini gelar pahlawan nasional Syaikhona sudah keluar,” paparnya.
Dia menjelaskan, Pemkab Bangkalan merencanakan penetapan gelar pahlawan nasional Syaikhona Muhammad Kholil tersebut dimasukkan dalam muatan kurikulum pendidikan. ”Harapan kami menjadi muatan kurikulum pendidikan formal dan informal,” imbuhnya.
Wibagio menambahkan, gelar pahlawan nasional kepada Syaikhona Muhammad Kholil tersebut diharapkan menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan. ”Bangkalan berpotensi menjadi jujukan bagi kabupaten lain yang ingin melakukan studi banding,” pungkasnya. (mi)