BANGKALAN – Wajah pendidikan di Kabupaten Bangkalan kembali tercoreng. Puluhan siswa putih abu-abu mencoret seragamnya dengan melakukan konvoi di jalan raya secara ugal-ugalan.
Bahkan, sebagian siswa melakukan aksi pawai kelulusan tidak mengenakan helm dan menggunakan knalpot brong. Hal tersebut membahayakan pengendara lain. Puluhan siswa yang berkonvoi dari arah selatan Jalan Seokarno-Hatta, Desa Bilaporah, Kecamatan Socah.
Kasi SMA PK-PLK Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Bangkalan Moh. Fauzi menyatakan, kelulusan jenjang SMA dan SMK baru akan diumumkan Jumat (5/5). Pihaknya juga belum mendapat informasi adanya puluhan siswa yang berkonvoi dengan coret-coret seragam.
Apalagi, lanjut dia, saat ini kegiatan akademik siswa SMA-SMK kelas XII belum tuntas. Sebab, sebagian kegiatan peserta didik masih akan dilaksanakan di bulan Ramadan. ”Ada yang sudah selesai dan ada juga yang masih belum. Seperti biasa Senin (27/3) masih masuk,” katanya kemarin (20/3).
Menurut Fauzi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres Bangkalan terkait dengan kelulusan siswa. Harapannya, konvoi yang terjadi setiap tahun itu bisa diantisipasi. Selain itu, pihaknya akan meminta semua kepala sekolah (Kepsek) mencari tahu puluhan oknum siswa yang mencoreng lembaga pendidikan tersebut. ”Karena sampai saat ini belum ada kelulusan,” tutur mantan guru SMAN 4 Bangkalan tersebut.
Kepala SMAN 1 Kamal Dwi Imam Arif menyatakan, hampir semua sekolah untuk kegiatan akademik siswa kelas XII berakhir Jumat (17/3). Siswa yang sudah kelas XII tidak masuk sekolah kemarin (20/3).
Imam mengaku, sebelum aksi konvoi terjadi, internalnya menerima informasi adanya siswa yang akan merayakan kelulusan. ”Setelah upacara (kemarin), kami melakukan rapat evaluasi. Ternyata, di luar (SMAN 1 Kamal) ada konvoi dari selatan menuju utara,” ucapnya.
Setelah itu, salah seorang guru di lembaganya mengecek siswa yang berkonvoi. Sebagian besar siswa yang berkonvoi merupakan siswa SMKN 1 Kamal. Kendati demikian, Imam tidak memungkiiri juga ada siswa SMAN 1 Kamal.
”Kemudian, saya langsung perintahkan wali kelas untuk men-chatting anak-anaknya agar kembali pulang,” katanya.
Ketua MKKS SMK Negeri Nur Hazizah mengaku prihatin dan miris atas puluhan oknum siswa yang berkonvoi di jalanan. Sebab, hingga saat ini pengumuman kelulusan belum disampaikan. ”Kami merasa tertampar atas sikap anak-anak,” ujarnya.
Sebagian besar ujian kompetensi siswa SMK, lanjut dia, sudah dilaksanakan. Namun, siswa masih harus melewati satu ujian lagi yang juga menjadi penentuan kelulusan siswa. Yaitu, uji satuan pendidikan. ”Wong belum ujian kok sudah melakukan konvoi,” katanya heran.
Kepala SMKN 2 Bangkalan itu mengaku sudah mendapat informasi adanya siswa yang akan berkonvoi sejak Minggu (19/3). Karena itu, lembaganya melakukan langkah-langkah antisipasi agar tidak ada siswa yang terlibat dalam aksi pawai kelulusan. ”Rencananya kalau ada siswa yang terlibat konvoi akan kami panggil bersama orang tuanya,” tegasnya.
Kepala SMKN 1 Kamal Achmad Fadol belum bisa dimintai konfirmasi mengenai aksi siswanya yang berkonvoi. Berkali-kali dihubungi melalui WhatsApp, yang bersangkutan tidak merespons meskipun berdering. (jup/daf)