21.4 C
Madura
Monday, March 27, 2023

Tak Akurat, Ribuan Meteran Air Ditera Ulang

BANGKALAN – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bangkalan harus kerja ekstra. Pasalnya, banyak meteran air pelanggan yang perlu ditera ulang. Hal itu untuk mengurangi adanya kebocoran air.

Kepala PDAM Bangkalan Andang Pradana menyampaikan, tera dilakukan mulai Rabu (18/7). Pihaknya membentuk tim. Sesuai dengan peraturan, dari jumlah pelanggan minimal 20 persen harus ditera ulang setiap tahun. ”Di Bangkalan jumlah pelanggan 21.000 lebih. Sekitar 4.000 water meter pelanggan yang harus dilakukan tera ulang setiap tahun,” ungkap Andang Kamis (19/7).

Selain tera ulang, pihaknya mengaku menyediakan 1.000 water meter baru setiap tahun. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan pengukur meteran air pelanggan rusak. Dengan begitu, bisa dilakukan pergantian.

”Kami cicil setiap tiga bulan pembeliannya. Menyesuaikan dengan kondisi keuangan. Persediaan jika ada water meter pelanggan rusak,” papar Andang saat ditemui Jawa Pos Radar Madura di kantornya.

Baca Juga :  Desa Karpote Terus Genjot Peningkatan Pembangunan Infrastruktur

Tera ulang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan sehingga pelanggan maupun PDAM tidak rugi. Dia berharap masyarakat bekerja sama saat petugas melakukan proses tera. Jika ada kerusakan akan diganti. Semua biaya ditanggung PDAM.

”Tera itu untuk mengevaluasi tekanan air, mencari kebocoran, dan mengantisipasi adanya sambungan ilegal,” jelasnya.

Kebocoran air maupun sambungan ilegal dapat merugikan dan mengurangi pendapatan. Di sisi lain, pelanggan juga bisa dirugikan. Namun, tera tidak bisa dilakukan secara menyeluruh, melainkan bertahap.

Andang menerangkan, pihaknya memprioritaskan tera ulang pada water meter yang sudah lebih lima tahun. Kemudian, akurasi water meter yang kurang terukur. Walaupun di atas lima tahun jika masih dalam kondisi baik, tidak dilakukan pergantian.

Baca Juga :  242 Lulusan STKIP PGRI Siap Bersaing

”Kalau tidak terukur, semua rugi. Pelanggan penggunaannya 5 kubik, tapi tertera 10 kubik. Kadang tertera 10 kubik, tapi penggunaannya 20 kubik. Makanya perlu ditera ulang,” terangnya.

Dia menambahkan, berdasarkan pantauannya, sejauh ini masih banyak akurasi water meter pelanggan yang tidak akurat. Maka dari itu, pihaknya membentuk tim untuk memantau dan melakukan pergantian jika terdapat kerusakan. ”Jumlah kerusakan belum bisa diketahui. Tim masih memantau,” imbuhnya.

Ketua Komisi B DPRD Bangkalan Asis meminta PDAM untuk jeli dalam melakukan pengecekan pada meteran air pelanggan. Jika memang ada kerusakan harus diganti. Jadi tidak merugikan pelanggan.

”Kasihan pelanggan kalau sampai tagihannya besar, tapi penggunaannya sedikit gara-gara kebocoran. Kami harap pelayanan kepada pelanggan bisa dimaksimalkan,” desaknya.

BANGKALAN – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bangkalan harus kerja ekstra. Pasalnya, banyak meteran air pelanggan yang perlu ditera ulang. Hal itu untuk mengurangi adanya kebocoran air.

Kepala PDAM Bangkalan Andang Pradana menyampaikan, tera dilakukan mulai Rabu (18/7). Pihaknya membentuk tim. Sesuai dengan peraturan, dari jumlah pelanggan minimal 20 persen harus ditera ulang setiap tahun. ”Di Bangkalan jumlah pelanggan 21.000 lebih. Sekitar 4.000 water meter pelanggan yang harus dilakukan tera ulang setiap tahun,” ungkap Andang Kamis (19/7).

Selain tera ulang, pihaknya mengaku menyediakan 1.000 water meter baru setiap tahun. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan pengukur meteran air pelanggan rusak. Dengan begitu, bisa dilakukan pergantian.


”Kami cicil setiap tiga bulan pembeliannya. Menyesuaikan dengan kondisi keuangan. Persediaan jika ada water meter pelanggan rusak,” papar Andang saat ditemui Jawa Pos Radar Madura di kantornya.

Baca Juga :  Ingatkan Ancaman Nirmiliter, Panglima TNI Himbau Jaga Persatuan Bangsa

Tera ulang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan sehingga pelanggan maupun PDAM tidak rugi. Dia berharap masyarakat bekerja sama saat petugas melakukan proses tera. Jika ada kerusakan akan diganti. Semua biaya ditanggung PDAM.

”Tera itu untuk mengevaluasi tekanan air, mencari kebocoran, dan mengantisipasi adanya sambungan ilegal,” jelasnya.

Kebocoran air maupun sambungan ilegal dapat merugikan dan mengurangi pendapatan. Di sisi lain, pelanggan juga bisa dirugikan. Namun, tera tidak bisa dilakukan secara menyeluruh, melainkan bertahap.

- Advertisement -

Andang menerangkan, pihaknya memprioritaskan tera ulang pada water meter yang sudah lebih lima tahun. Kemudian, akurasi water meter yang kurang terukur. Walaupun di atas lima tahun jika masih dalam kondisi baik, tidak dilakukan pergantian.

Baca Juga :  Guru Honorer Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan

”Kalau tidak terukur, semua rugi. Pelanggan penggunaannya 5 kubik, tapi tertera 10 kubik. Kadang tertera 10 kubik, tapi penggunaannya 20 kubik. Makanya perlu ditera ulang,” terangnya.

Dia menambahkan, berdasarkan pantauannya, sejauh ini masih banyak akurasi water meter pelanggan yang tidak akurat. Maka dari itu, pihaknya membentuk tim untuk memantau dan melakukan pergantian jika terdapat kerusakan. ”Jumlah kerusakan belum bisa diketahui. Tim masih memantau,” imbuhnya.

Ketua Komisi B DPRD Bangkalan Asis meminta PDAM untuk jeli dalam melakukan pengecekan pada meteran air pelanggan. Jika memang ada kerusakan harus diganti. Jadi tidak merugikan pelanggan.

”Kasihan pelanggan kalau sampai tagihannya besar, tapi penggunaannya sedikit gara-gara kebocoran. Kami harap pelayanan kepada pelanggan bisa dimaksimalkan,” desaknya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/