21.3 C
Madura
Tuesday, March 21, 2023

Temukan Produk Tak Layak Konsumsi

BANGKALAN – Tim gabungan melakukan pemeriksaan terhadap makanan dan minuman (mamin) yang dijual di sejumlah toko kemarin (19/5). Hasilnya, terdapat beberapa mamin yang tidak laik konsumsi dan berbahaya.

Banyak instansi di tim gabungan tersebut. Di antaranya, dinas kesehatan (dinkes), dinas pedagangan (disdag), satpol PP, polres, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Bangkalan.

Kepala Dinkes Bangkalan Sudiyo mengutarakan, ada enam lokasi yang disisir untuk memonitoring mamin. Mulai toko, swalayan, dan supermarket. Di antaranya, Tom and Jerry, Indah Swalayan, PT Dua Putra Matahari, Alfamart, Babur Rizki, dan Hyfresh di Banplaz.

”Dari enam lokasi itu, ada beberapa barang jajanannya tidak laik konsumsi. Bahkan, bisa berbahaya terhadap kesehatan,” katanya kemarin.

Baca Juga :  Bus AKDP Paksakan Angkut Penumpang Berlebih

Temuan di lapangan, hampir 30 produk pangan yang semestinya sudah tidak dipajang lagi. Namun, pihak toko atau pengelola tetap menjualnya. Padahal, kondisi tersebut sangat merugikan konsumen.

”Tingkat daya beli masyarakat sekarang kan tinggi jelang Lebaran. Tentu pihak pengelola harus menjamin barangnya layak konsumsi,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Yoyok itu mengungkapkan, dari sekian banyak produk pangan yang tidak layak konsumsi itu pemicunya karena sudah kedaluwarsa. Kemudian, tidak ada tanggal kedaluwarsanya, dan penyok.

”Semua hasil temuan itu sudah tidak boleh dijual. Tapi, ternyata masih ada,” ungkap dia.

Pihaknya langsung memberikan teguran berupa peringatan untuk tidak dijual kembali. Kemudian, dibuatkan berita acara untuk dimusnahkan.

Baca Juga :  Temukan Mamin Tak Layak Konsumsi

”Teguran paling ringan, ya diingatkan saja tidak dijual lagi, lalu dimusnahkan. Untuk teguran keras, bisa-bisa penutupan. Tapi, urusan itu biar tim gabungan yang menilai,” paparnya.

Perwakilan Tom And Jerry Indah Safitri mengaku bahwa temuan dari tim gabungan tersebut murni kelalaian dari karyawan. Tidak mengecek makanan kaleng yang lewat masanya. ”Ke depan, pasti tidak terulang kembali. Siap (dimusnahkan yang kedaluwarsa),” katanya singkat. 

BANGKALAN – Tim gabungan melakukan pemeriksaan terhadap makanan dan minuman (mamin) yang dijual di sejumlah toko kemarin (19/5). Hasilnya, terdapat beberapa mamin yang tidak laik konsumsi dan berbahaya.

Banyak instansi di tim gabungan tersebut. Di antaranya, dinas kesehatan (dinkes), dinas pedagangan (disdag), satpol PP, polres, dan Dinas Perhubungan (Dishub) Bangkalan.

Kepala Dinkes Bangkalan Sudiyo mengutarakan, ada enam lokasi yang disisir untuk memonitoring mamin. Mulai toko, swalayan, dan supermarket. Di antaranya, Tom and Jerry, Indah Swalayan, PT Dua Putra Matahari, Alfamart, Babur Rizki, dan Hyfresh di Banplaz.


”Dari enam lokasi itu, ada beberapa barang jajanannya tidak laik konsumsi. Bahkan, bisa berbahaya terhadap kesehatan,” katanya kemarin.

Baca Juga :  Kemenag Ingatkan CJH Bawa Jamu. Tapi...

Temuan di lapangan, hampir 30 produk pangan yang semestinya sudah tidak dipajang lagi. Namun, pihak toko atau pengelola tetap menjualnya. Padahal, kondisi tersebut sangat merugikan konsumen.

”Tingkat daya beli masyarakat sekarang kan tinggi jelang Lebaran. Tentu pihak pengelola harus menjamin barangnya layak konsumsi,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Yoyok itu mengungkapkan, dari sekian banyak produk pangan yang tidak layak konsumsi itu pemicunya karena sudah kedaluwarsa. Kemudian, tidak ada tanggal kedaluwarsanya, dan penyok.

- Advertisement -

”Semua hasil temuan itu sudah tidak boleh dijual. Tapi, ternyata masih ada,” ungkap dia.

Pihaknya langsung memberikan teguran berupa peringatan untuk tidak dijual kembali. Kemudian, dibuatkan berita acara untuk dimusnahkan.

Baca Juga :  Lomba Perahu untuk Rayakan Hari Raya Ketupat

”Teguran paling ringan, ya diingatkan saja tidak dijual lagi, lalu dimusnahkan. Untuk teguran keras, bisa-bisa penutupan. Tapi, urusan itu biar tim gabungan yang menilai,” paparnya.

Perwakilan Tom And Jerry Indah Safitri mengaku bahwa temuan dari tim gabungan tersebut murni kelalaian dari karyawan. Tidak mengecek makanan kaleng yang lewat masanya. ”Ke depan, pasti tidak terulang kembali. Siap (dimusnahkan yang kedaluwarsa),” katanya singkat. 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/