BANGKALAN – Penyaluran bantuan sosial (Bansos) kembali dilakukan di daerah Bangkalan. Kemarin (18/8) giliran Kecamatan Socah. Kegiatan penyaluran program keluarga harapan (PKH) berlangsung di kantor Kecamatan Socah. Ratusan keluarga penerima manfaat (KPM) berjubel menunggu giliran untuk mendapat bantuan.
Wakil Pemimpin BRI Wilayah Surabaya Budhi Novianto menyampaikan, untuk kemarin saja, pihaknya menarget sekitar 350 hingga 500 KPM untuk bisa mendapat kartu untuk penyaluran bantuan non-tunai. Sampai saat ini pihaknya telah menyalurkan 39.750 kartu kepada KPM di Bangkalan dari total 56.143 KPM.
”Semua sudah menerima kartu. Setelah mereka terima kartu, para KPM bisa mengambil sendiri disemua agen BRI,” ungkapnya.
Wilayah yang disalurkan BRI meliputi Bangkalan dan Sampang. pihaknya mengaku penyaluran bansos tersebut akan selesai pada akhir Agustus 2017. Diterangkan, para KPM yang menerima PKH pada tahap ketiga perkeluarga langsung mendapat Rp 1,5 juta sesuai yang tertera pada buku rekening masing-masing. ”Pertahap Rp 500 ribu,” paparnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menterian Sosial (Mensos) Dwi Ariady Kusuma memaparkan, bansos PKH sendiri diperuntukkan guna kebutuhan sekolah. Dijelaskan, dua tahun terakhir KPM di Bangkalan merupakanpkh yang terbanyak di Jawa Timur (Jatim). Namun pada 2017, yang paling banyak yakni Kabupaten Jember dengan 67.780 KPM penerima PKH.
”Namun harus dipahami banyaknya KPM bukan berarti selaras dengan tingginya kemiskinan. KPM di Indonesia sebanyak 6 juta keluarga tahun ini,” ujarnya.
Dia menerangkan, Kota Salak merupakan kabupaten yang sudah menerima program Bansos ini sejak awal PKH muncul. Yakni sejak tahun 2007.
Ariady menyatakan, Mensos kali ini sudah menerapkan program Agustus tuntas untuk penyaluran PKH. Pada September dan Oktober mendatang, ada survei kembali yang akan dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) secara nasional. hal tersebut dilakukan untuk mensurvei angka kemiskinan.
”PR besar negara kita yakni kesenjangan sosial. Yang kaya tetap kaya, yang miskin tetap miskin. PKH ini bisa menjadi terobosan untuk permasalahan ini,” ucapnya kepada koran ini saat diwawancara. Dia menambahkan, tahun 2018 jika tidak terjadi gejolak ekonomi kemungkinan Presiden akan menyalurkan PKH untuk 10 juta KPM.
Staf Khusus Kemensos Dwi Ariady Kusuma ini mengatakan, dirinya bersyukur karena pihak BRI di Bangkalan sudah mampu menyelesaikan penyaluran tahap II. Sehingga sesuai jadwal, Agustus memang ditarget tuntas oleh kementerian. ”Tahap III di Bangkalan dalam proses,” katanya. (bad/onk/han)