23.9 C
Madura
Sunday, April 2, 2023

Insentif Vaksinator Belasan Miliar Ngendon

BANGKALAN, Jawa Pos Radar Madura – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 15,6 miliar untuk mendukung pelaksanaan program vaksinasi. Dari dana belasan miliaran tersebut, Rp 11, 6 miliar di antaranya diproyeksikan untuk insentif para petugas vaksinator. Namun, insentif tersebut hingga kini belum dicairkan.

Kabid Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan Indah Wahyuni mengakui institusinya kecipratan anggaran untuk insentif vaksinator. Dia juga tidak memungkiri anggaran Rp 11,6 miliar yang dialokasikan untuk insentif nakes tersebut masih ngendon. Petugas vaksinator berasal dari tenaga kesehatan (nakes) puskesmas. Para penyuntik vaksin itu disahkan melalu surat keputusan (SK) bupati.

Namun, Indah Wahyuni tidak ingat secara pasti berapa jumlah vaksinator yang ditugaskan melakukan vaksinasi. ”Yang jelas, dari puskesmas maksimal 20 vaksinator. Kalau ditambah dengan nakes TNI-Polri kami belum tahu,” ucapnya kemarin (18/7).

Baca Juga :  Hampir Separo Pejabat Tak Lapor

Belum dicairkannya insentif vaksinator karena puskesmas belum mengusulkan permohonan pencairan. Sebab, semua puskesmas sedang sibuk melakukan vaksinasi. Karena itu, hingga saat ini institusinya masih menunggu berkas permohonan pencairan insentif. ”Saya belum menerima SPj (vaksinasi yang telah dilakukan vaksinator),” tutur perempuan yang biasa dipanggil Yuyun itu.

Menurut dia, nominal insentif yang akan diberikan kepada vaksinator bergantung jumlah dosis atau sasaran yang telah divaksin. Untuk satu sasaran, vaksinator berhak mendapatkan insentif Rp 1.000. ”Jumlah vaksinator di setiap puskesmas berbeda-beda, bergantung SDM (sumber daya manusia) yang ada,” sambung Kepala Dinkes Bangkalan Sudiyo.

Kepala Puskesmas Arosbaya Anita Oktavia membenarkan insentif untuk vaksinator di institusinya belum dicairkan. Sebab, institusinya belum mengajukan permohonan pencairan kepada Dinkes Bangkalan.  ”Kalau kendala tidak ada, hanya kapan hari ada salah satu nakes kami yang isolasi mandiri karena positif Covid-19,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pemkab Bangkalan Berikan Santunan

Perempuan berhijab itu mengklaim berkas permohonan pencairan insentif vaksinator sudah rampung, tinggal diajukan ke dinkes. Dia berharap insentif itu bisa memotivasi para vaksinator. ”Senin besok (hari ini) akan dikirim ke dinas, karena berkasnya sudah saya tanda tangani,” kata Anita.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Bangkalan Ach. Hariyanto mendesak institusi yang memiliki otoritas agar segera mencairkkan insentif. Sebab, vaksinator sudah bekerja sesuai ketentuan. ”Jangan sampai anggaran yang sudah ada tidak terserap,” ingatnya.

Politikus PKB itu mengaku akan mengevaluasi kinerja organisasi perangkat daerah (OPD). Dia berjanji akan menanyakan lambannya realisasi anggaran yang dialokasikan dari dana refocusing tersebut. ”Akan kami pantau masalah ini (insentif vaksinator). Akan kami jadikan salah satu materi untuk dibahas lebih lanjut,” janjinya. (jup)

BANGKALAN, Jawa Pos Radar Madura – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 15,6 miliar untuk mendukung pelaksanaan program vaksinasi. Dari dana belasan miliaran tersebut, Rp 11, 6 miliar di antaranya diproyeksikan untuk insentif para petugas vaksinator. Namun, insentif tersebut hingga kini belum dicairkan.

Kabid Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan Indah Wahyuni mengakui institusinya kecipratan anggaran untuk insentif vaksinator. Dia juga tidak memungkiri anggaran Rp 11,6 miliar yang dialokasikan untuk insentif nakes tersebut masih ngendon. Petugas vaksinator berasal dari tenaga kesehatan (nakes) puskesmas. Para penyuntik vaksin itu disahkan melalu surat keputusan (SK) bupati.

Namun, Indah Wahyuni tidak ingat secara pasti berapa jumlah vaksinator yang ditugaskan melakukan vaksinasi. ”Yang jelas, dari puskesmas maksimal 20 vaksinator. Kalau ditambah dengan nakes TNI-Polri kami belum tahu,” ucapnya kemarin (18/7).

Baca Juga :  Kandang Disegel, Peternak Gugat Bupati

Belum dicairkannya insentif vaksinator karena puskesmas belum mengusulkan permohonan pencairan. Sebab, semua puskesmas sedang sibuk melakukan vaksinasi. Karena itu, hingga saat ini institusinya masih menunggu berkas permohonan pencairan insentif. ”Saya belum menerima SPj (vaksinasi yang telah dilakukan vaksinator),” tutur perempuan yang biasa dipanggil Yuyun itu.

Menurut dia, nominal insentif yang akan diberikan kepada vaksinator bergantung jumlah dosis atau sasaran yang telah divaksin. Untuk satu sasaran, vaksinator berhak mendapatkan insentif Rp 1.000. ”Jumlah vaksinator di setiap puskesmas berbeda-beda, bergantung SDM (sumber daya manusia) yang ada,” sambung Kepala Dinkes Bangkalan Sudiyo.

Kepala Puskesmas Arosbaya Anita Oktavia membenarkan insentif untuk vaksinator di institusinya belum dicairkan. Sebab, institusinya belum mengajukan permohonan pencairan kepada Dinkes Bangkalan.  ”Kalau kendala tidak ada, hanya kapan hari ada salah satu nakes kami yang isolasi mandiri karena positif Covid-19,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pemkab Bangkalan Ajukan UMK Tahun Depan Rp 1,6 Juta

Perempuan berhijab itu mengklaim berkas permohonan pencairan insentif vaksinator sudah rampung, tinggal diajukan ke dinkes. Dia berharap insentif itu bisa memotivasi para vaksinator. ”Senin besok (hari ini) akan dikirim ke dinas, karena berkasnya sudah saya tanda tangani,” kata Anita.

- Advertisement -

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Bangkalan Ach. Hariyanto mendesak institusi yang memiliki otoritas agar segera mencairkkan insentif. Sebab, vaksinator sudah bekerja sesuai ketentuan. ”Jangan sampai anggaran yang sudah ada tidak terserap,” ingatnya.

Politikus PKB itu mengaku akan mengevaluasi kinerja organisasi perangkat daerah (OPD). Dia berjanji akan menanyakan lambannya realisasi anggaran yang dialokasikan dari dana refocusing tersebut. ”Akan kami pantau masalah ini (insentif vaksinator). Akan kami jadikan salah satu materi untuk dibahas lebih lanjut,” janjinya. (jup)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/