BANGKALAN – Target pendapatan asli daerah (PAD) dari 29 pasar tradisional di Bangkalan sebesar Rp 4.719.724.514. Sampai bulan ini terealisasi 50,57 persen atau Rp 2.386.621.083. Komisi B DPRD mengingatkan dinas perdagangan (disdag) agar tidak ada kebocoran dari perolehan pendapatan tersebut.
Anggota Komisi B DPRD Bangkalan M. Husni Syakur meminta pemkab, dalam hal ini disdag, harus memastikan target tersebut tercapai. Penyetoran retribusi pasar juga perlu dipantau sehingga tidak terjadi kebocoran PAD.
”Target PAD pasar setiap tahunnya miliaran. Menurut saya, 29 pasar yang ada di Bangkalan sangat mampu menyokong pendapatan,” katanya Rabu (18/7).
Kepala Disdag Bangkalan Budi Utomo mengatakan, untuk mencapai target PAD, masih kurang Rp 2.333.103.431. ”Sudah 50 persen. Sampai dengan Desember nanti kami yakin sudah bisa tercapai 100 persen,” ujarnya.
Budi mengklaim lembaganya rutin melakukan pengawasan terhadap pasar-pasar tradisional. Selain pemantauan, juga mengadakan rapat evaluasi dengan para kepala pasar setiap bulannya.
”Setiap bulannya ada laporan. Kalau ada yang tidak sesuai, kami tanyakan langsung. Karena setiap pasar itu ditarget menyumbang PAD per bulan,” tegas Budi.
Pihaknya mengaku tetap melakukan evaluasi rutin. Dia meminta pengelola pasar tidak bermain-main untuk setoran pendapatan dari hasil retribusi. Sebab, pihaknya memiliki rancangan batas minimal dan maksimal pendapatan pasar setiap bulannya.
”Sudah dipetakan, mana pasar yang ramai dan sepi. Targetnya sekian kalau ramai, dan segini kalau sepi. Sudah direka-reka. Kalau tidak sesuai, patut dipertanyakan,” tandasnya.
BANGKALAN – Target pendapatan asli daerah (PAD) dari 29 pasar tradisional di Bangkalan sebesar Rp 4.719.724.514. Sampai bulan ini terealisasi 50,57 persen atau Rp 2.386.621.083. Komisi B DPRD mengingatkan dinas perdagangan (disdag) agar tidak ada kebocoran dari perolehan pendapatan tersebut.
Anggota Komisi B DPRD Bangkalan M. Husni Syakur meminta pemkab, dalam hal ini disdag, harus memastikan target tersebut tercapai. Penyetoran retribusi pasar juga perlu dipantau sehingga tidak terjadi kebocoran PAD.
”Target PAD pasar setiap tahunnya miliaran. Menurut saya, 29 pasar yang ada di Bangkalan sangat mampu menyokong pendapatan,” katanya Rabu (18/7).
Kepala Disdag Bangkalan Budi Utomo mengatakan, untuk mencapai target PAD, masih kurang Rp 2.333.103.431. ”Sudah 50 persen. Sampai dengan Desember nanti kami yakin sudah bisa tercapai 100 persen,” ujarnya.
Budi mengklaim lembaganya rutin melakukan pengawasan terhadap pasar-pasar tradisional. Selain pemantauan, juga mengadakan rapat evaluasi dengan para kepala pasar setiap bulannya.
”Setiap bulannya ada laporan. Kalau ada yang tidak sesuai, kami tanyakan langsung. Karena setiap pasar itu ditarget menyumbang PAD per bulan,” tegas Budi.
Pihaknya mengaku tetap melakukan evaluasi rutin. Dia meminta pengelola pasar tidak bermain-main untuk setoran pendapatan dari hasil retribusi. Sebab, pihaknya memiliki rancangan batas minimal dan maksimal pendapatan pasar setiap bulannya.
- Advertisement -
”Sudah dipetakan, mana pasar yang ramai dan sepi. Targetnya sekian kalau ramai, dan segini kalau sepi. Sudah direka-reka. Kalau tidak sesuai, patut dipertanyakan,” tandasnya.