BANGKALAN, Jawa Pos Radar Madura – Madura memiliki banyak budaya. Salah satunya karapan sapi. Paguyuban Karapan Sapi Madura (Pakar Sakera) memperkenalkan karapan sapi itu secara langsung kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kemarin (18/6). Acara itu digelar di lapangan Desa Sanggra Agung, Kecamatan Socah.
Setelah berjumpa dengan para tokoh, kepala desa, dan pelaku sapi kerap, Erick Thohir melihat tiga pasang sapi kerap yang dilombakan. Hal itu membuat situasi di lapangan semakin ramai. Sebab, selain budaya, karapan sapi juga menjadi tontonan yang menghibur masyarakat.
Ketua Umum Pakar Sakera H. Moh. Tohir mengatakan, saat ini ternak yang ada di Madura sedang dilanda penyakit mulut dan kuku (PMK). Khususnya sapi ternak dan sapi karapan. Dia berharap penyakit tersebut bisa segera diatasi. Sebab, wabah PMK sangat berdampak dan merugikan peternak maupun pemilik sapi kerap.
”Kami berharap Karapan Sapi Piala Presiden tahun ini tetap bisa terlaksana. Karena itu, kami minta dukungan kepada menteri BUMN. Caranya, dengan memberikan bantuan vaksin terhadap sapi,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Abah Tohir itu bersyukur mendapat kesempatan mengenalkan budaya Madura kepada Menteri BUMN Erick Thohir. ”Semoga apa yang menjadi keinginan kami bersama, yakni pengenalan budaya Madura dan penanganan PMK dapat terwujud dengan maksimal,” harapnya.
Menteri BUMN Erick Thohir mengaku sering menonton karapan sapi. Namun, hanya melalui layar televisi. ”Bukan secara langsung. Terus terang, nonton di TV sering. Lihat aslinya belum pernah. Hari ini (kemarin, Red) untuk kali pertama,” ujarnya.
Pria yang akrab dipanggil ET itu mengaku sudah berdiskusi dengan tokoh masyarakat dan pemilik sapi kerap. Karena itu, akan mencarikan solusi terbaik agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat mengatasi PMK. ”Hari Senin akan saya sampaikan, siapa tahu ada solusi dari menteri BUMN dan menteri Pertanian,” ujarnya.
Dijelaskan, BUMN merupakan korporasi. Karena itu, harus bekerja sama dengan kementerian terkait. Karena itu, dia minta masyarakat untuk bersabar. ”Kami akan mendukung kerapan sapi. Apalagi kalau Covid-19 dan wabah PMK normal. Sebab, ini menjaga dan melestarikan budaya lokal,” imbuhnya.
ET berjanji akan membantu pelaksanaan turnamen Karapan Sapi Piala Presiden. Meski dipastikan bakal mendapat bantuan dari Kementerian BUMN, ET menegaskan tidak ada perubahan nama atau tema. ”Turnamen Karapan Sapi Piala Presiden kami bantu. Bukan piala BUMN, tetap Piala Presiden. BUMN hanya bantu,” tegas disambut tepuk tangan warga.
Selain dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Bangkalan Mohni, acara tersebut juga dihadiri Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Jawa Timur H. Munawar dan Wakil Ketua Umum Pakar Sakera H. Abdus Salam. Termasuk para tokoh masyarakat, kepala desa, dan pemilik sapi kerap. (rul/yan)