BANGKALAN – Terminal Bancaran tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dinas Perhubungan (Dishub) Bangkalan belum mampu membereskan pengelolaan terminal tipe C tersebut. Akibatnya, potensi pendapatan asli daerah (PAD) dari Terminal Bancaran belum tergarap. Sarana dan prasarana (sarpras) terminal dibiarkan mubazir.
Kepala Tata Usaha UPTD Pengelola Prasarana Teknis Dishub Bangkalan Irfan mengklaim Terminal Bancaran tetap berfungsi. Namun, selama ini diakui memang tidak optimal. Sebab, mobil penumpang umum (MPU) jarang berhenti di terminal. ”Sebenarnya aktivitas di terminal ada, tapi tidak maksimal,” ujarnya.
Menurut Irfan, belum berfungsinya Terminal Bancaran dipicu banyak hal. Salah satunya, penumpang sepi. Karena itu, MPU jarang masuk terminal. Sebab, tidak ada penumpang. ”Terlalu banyak kendaraan roda dua, imbasnya tidak ada penumpang yang mau naik MPU,” katanya.
Karena alasan itu, Terminal Bancaran belum bisa dijalankan sebagaimana fungsinya. Pihaknya berencana tahun depan kembali mengoptimalkan Terminal Bancaran. Sebab, ketika berfungsi bisa menunjang PAD. ”Insya Allah tahun depan kami maksimalkan,” imbuhnya.
Anggota Komisi A DPRD Bangkalan Achmad Safik mengatakan, pihaknya sudah sering memanggil dishub untuk segera memfungsikan kembali Terminal Bancaran. Namun, jika sampai sekarang tak kunjung berfungsi, berarti kinerja dishub perlu dipertanyakan.
”Logikanya, buat apa ada Terminal Bancaran kalau kenyataannya tidak difungsikan,” sindir Safik.
Safik menegaskan, tidak ada yang tidak bisa kalau dishub mau serius mengelola Terminal Bancaran. Tidak ada penumpang, itu hanya alasan. ”Kan tinggal tegas pihak dishub. Semua MPU wajib masuk terminal, kan itu bisa dilakukan,” sarannya.
Politikus PPP itu menyatakan, sebenarnya jika dishub ada upaya untuk memfungsikan Terminal Bancaran, pasti bisa. Apalagi, sudah ada halte dan perangkat pendukung lainnya. ”Tinggal diatur saja. Masak tidak punya konsep agar Terminal Bancaran bisa berfungsi kembali,” tandasnya. (daf/onk)