BANGKALAN – Pemkab Bangkalan dan Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia) menggelar Virtual International Education Fair Kamis (17/6). Pameran virtual ini mengangkat tema Merajut Mimpi Kuliah di 4 Benua; Amerika, Eropa, Australia, dan Timur Tengah.
Acara ini merupakan program utama PPI Dunia untuk meningkatkan kualitas SDM dan pendidikan seluruh pelajar di Indonesia. PPI Dunia merupakan organisasi terbesar mahasiswa Indonesia yang studi di luar negeri. Saat ini tersebar di 60 negara.
Acara ini dibuka oleh Adenanthera Swietenia Fatma, pengurus PPI Dunia dan PPI Malaysia selaku pembawa acara. Diikuti oleh pembicara motivasi Menteri Sekretaris Negara Prof. Dr. Drs. Pratikno dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. Kedua menteri tersebut adalah contoh putra terbaik bangsa yang merupakan lulusan luar negeri.
Webinar ini dibuka Koordinator PPI Dunia Choirul Anam. Dia menyampaikan, acara ini merupakan program utama PPI Dunia yang ingin memberikan informasi studi di luar negeri kepada seluruh pelajar dan pemuda di Bangkalan dan Indonesia. Acara khusus ini didesain dengan kebutuhan masyarakat Bangkalan.
Pihaknya juga menghadirkan narasumber dari Yaman. Sebab, banyak santri pondok pesantren di Bangkalan yang ingin melanjutkan studi ke Yaman dan negara-negara Timur Tengah. ”PPI Dunia terus berkomitmen untuk mendorong peningkatan SDM Indonesia untuk bersiap menghadapi persaingan global 2030 dan 2050,” jelas Anam dalam rilis yang diterima RadarMadura.id.
Lulusan Pondok Pesantren Asshomadiyah Burneh itu mengungkapkan, menurut laporan PWC 2017, Indonesia akan menjadi negara terbesar ke-4 di dunia pada 2050 setelah Tiongkok, USA, dan India. Informasi studi ini akan sangat penting untuk mendorong semangat para pemuda dan pelajar.
Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron membuka acara ini dengan menyampaikan beberapa poin penting. Dijelaskan, pendidikan adalah kunci utama menuju keberhasilan dan masa depan lebih baik. Pendidikan memegang peranan sangat penting di dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang andal.
Menurut dia, rendahnya kualitas pendidikan menjadi penyebab krisis SDM. Zaman semakin maju, otomatis turut berpengaruh pada perkembangan ekonomi. Sehingga, sudah sepatutnya peningkatan kualitas pendidikan menjadi hal penting dalam kehidupan bermasyarakat.
”Berangkat dari pentingnya pendidikan inilah kami dari Pemerintah Kabupaten Bangkalan berinisiatif untuk mengadakan International Education Fair bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia yang merupakan organisasi terbesar mahasiswa yang sedang menempuh studi di luar negeri,” ungkap pria yang akrab disapa Ra Latif itu.
Narasumber acara ini yaitu Fakhridho SBP Susilo, S.H., M.P.P., Ph.D Candidate in Policy and Governance di The Australian National University, Australia; Khoirul Anam, Ph.D Candidat di Vienna University of Technology, Eropa; Muhammad Ali Dzulfiqar studi S-1 bidang Computer Science di Washington State University, USA; serta Ali Mas’ud yang kuliah di Al Ahgaff University, Yaman. Sekkab Bangkalan Moch. Taufan Zairinsjah juga mengikuti acara tersebut. (luq)