BANGKALAN – Perusahaan besar yang beroperasi di Bangkalan diharuskan bergabung dalam forum corporate social responsibility (CSR). Termasuk perusahaan minyak dan gas (migas). Namun demikian, hingga sekarang Pertamina EP belum.
Kepala Bappeda Bangkalan Moh. Fahri mengutarakan, untuk perusahaan migas yang bergabung dalam forum CSR hanya PHE WMO. Dia tidak tahu mengapa perusahaan yang beroperasi 4 tahun di Kota Salak itu tidak bergabung.
”Pertamina EP belum bergabung. Tidak tahu kenapa,” kata Fahri kepada Jawa Pos Radar Madura kemarin (15/7).
Fahri menegaskan, Pertamina EP sudah diundang saat awal-awal pembentukan forum CSR. Namun, dari pihak Pertamina EP tidak hadir. ”Mungkin masih belum tahu,” ujarnya.
Mantan Kepala Satpol PP Bangkalan itu yakin jika Pertamina EP akan bergabung dalam forum CSR. Sebab, belakangan ini sudah ada komunikasi. ”Meskipun sudah dibentuk, tapi masuk di pertengahan jalan, jadi nggak masalah,” ucapnya.
Yang penting, lanjut Fahri, CSR-nya jelas untuk masyarakat Bangkalan. Lagi pula, tujuan dibentuknya forum CSR itu untuk mengetahui CSR perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kota Salak. Sebab, selama ini pemkab memang tidak pernah dilibatkan.
”Kalau misalnya nanti di antara CSR yang ada ternyata bisa disinergikan dengan program pemerintah, kan sah-sah saja,” jelasnya.
Terlebih, banyak usulan dari masyarakat yang tidak bisa ditampung melalui APBD. Maka, adanya CSR dari perusahaan sedikit bisa mengatasi. ”Itu gunanya forum CSR dibentuk. Karena mereka beroperasi di Bangkalan, tentu harus memberi manfaat,” tegasnya.
Sementara itu, Asset 4 Government & Public Relation Assistant Manager PT Pertamina EP Pandjie Galih Anoraga mengaku belum dapat update di lapangan. Namun, sebelumnya dia sangat mendukung program pemkab yang membuat forum CSR. ”Coba saya tanyakan dulu ke teman-teman,” katanya singkat.