BANGKALAN – Pemasangan alat online monitoring (onlimo) di Kelurahan Tonjung, Kecamatan Burneh, sudah empat bulan. Hasilnya menunjukkan kondisi air mengalami pencemaran. Tingkat pencemaran air tersebut masuk urutan ketiga terburuk se-Jawa Timur.
Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangkalan Ismail menjelaskan, keberadaan sungai di Bangkalan melebihi batas baku. Hal itu sebanding dengan pemantauan onlimo yang menunjukkan tingkat pencemaran dari sedang hingga berat.
Keadaan sungai di Bangkalan menunjukkan rapor merah. Yakni, kualitas lingkungan yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup dalam bentuk peringatan. Sebab, dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, Bangkalan berada di urutan 36. ”Tahun lalu rapornya keluar,” tambahnya.
Tingginya tingkat pencemaran air di Bangkalan disebabkan pencemaran air. Hal itu bersumber dari limbah tinja, limbah domestik, dan limbah rumah makan. Juga karena kurangnya reboisasi atau penutup lahan.
Anggota Komisi C DPRD Bangkalan Musawwir mengatakan, kondisi lingkungan di Bangkalan memang masih kurang baik. Terutama pada kondisi sungai yang memang butuh normalisasi. ”Saya minta DLH bekerja secara optimal karena di lingkungan Bangkalan ini memang masih banyak PR. Perbanyak bertindak,” katanya. (ay/luq)