22.6 C
Madura
Tuesday, June 6, 2023

Rawat Gigi dengan Scaling Dua Kali Setahun

BANGKALAN  Merawat gigi tidak hanya dilakukan dengan menyikat gigi secara rutin dua kali sehari. Tetapi, juga harus rutin melakukan pembersihan plak dan karang gigi atau scaling.

Penanggung Jawab Poli Gigi RSUD Syamrabu drg Soniya Mayasari mengatakan, karang gigi merupakan penumpukan plak yang terbentuk dari sisa-sisa makanan yang mengandung bakteri dan menempel pada gigi dalam jangka waktu lama. Akhirnya mengeras lalu membentuk karang gigi.

Umumnya, sisa makanan yang menempel di gigi membutuhkan waktu beberapa hari sebelum akhirnya mengeras dan membentuk karang. Kecepatan pembentukan karang gigi bisa berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. ”Bergantung kadar pH (potential of hydrogen) air liur, katanya.

Pembentukan plak gigi pada orang yang kadar pH air liur di atas angka tujuh, biasanya akan terjadi lebih cepat. Karena itu, orang yang memiliki kadar pH air liur tinggi atau bersifat basa harus lebih teratur dan berhati-hati dalam menjaga kebersihan gigi.

Karena karang gigi tidak dapat dihilangkan dengan menyikat gigi saja. Juga tidak cukup dengan menggunakan bahan iritatif seperti baking soda. Plak membandel dan karang gigi harus secepatnya diatasi dengan melakukan scaling, imbuhnya.

Baca Juga :  Bupati Lantik DPC Iwapi Bangkalan, Siap Bangkitkan Perekonomian

Soniya mengungkapkan, scaling adalah prosedur perawatan yang bertujuan menghilangkan plak dan karang yang menempel pada permukaan gigi dan akar gigi. Proses menghilangkannya menggunakan alat khusus yang disebut ultrasonic scaler.

Getaran yang dihasilkan alat itu akan melepaskan karang gigi yang melekat kuat pada gigi. Dengan melakukan scaling yang ditangani oleh dokter gigi dan kelengkapan alat yang ada, karang gigi dapat dibersihkan secara menyeluruh, terangnya.

Perempuan berhijab itu menambahkan, karang gigi bisa menyebabkan lubang dan kerusakan gigi. Karang yang terbentuk melebihi batas gusi bisa menjadi pengalaman buruk. Sebab,bakteri yang ada di dalamnya dapat menyebabkan iritasi pada gusi.

Seiring berjalannya waktu, kondisi itu juga dapat berlanjut menjadi penyakit gusi. Bentuk paling ringan penyakit gusi adalah gingivitis atau radang gusi. Gigi penuh karang tidak hanya mengganggu kesehatan secara keseluruhan, tapi juga mengganggu penampilan dan menurunkan kepercayaan diri.

Baca Juga :  Habiskan Anggaran Miliaran Rupiah, TRK Belum Sumbang PAD

Perempuan berparas cantik itu menyatakan, jika seseorang menunda melakukan scaling, biasanya membuat sisa makanan bercampur dengan air liur. Kemudian, mengeras menjadi karanggigi.

Kuman dan bakteri akan berkembang biak serta memberikan dampak kerusakan yang parah pada gigi. Salah satunya membuat gigi mudah goyah. Karena itu, disarankan segeramelakukan scaling agar gigi tetap selalu sehat, sambungnya.

Scaling disarankan diilakukan setiap enam bulan sekali. Namun, hal tersebut bergantung pada beberapa faktor. Seperti kondisi kesehatan dan kebersihan area mulut dan gigi, pola makan, kebiasaan merokok, usia, dan riwayat kesehatan mulut dan gigi.

Untuk beberapa kasus karang gigi yang berat, scaling dapat dilakukan tiga bulan sekali atau sesuai kebutuhan, ujarnya.

Tidak sedikit yang terjadi pendarahan di area gusi saat melakukan scaling. Idealnya disarankan melakukan pembersihan plak dan karang gigi setidaknya enam bulan sekali atau dua kali dalam satu tahun, jelasnya. (jup/yan/par)

BANGKALAN  Merawat gigi tidak hanya dilakukan dengan menyikat gigi secara rutin dua kali sehari. Tetapi, juga harus rutin melakukan pembersihan plak dan karang gigi atau scaling.

Penanggung Jawab Poli Gigi RSUD Syamrabu drg Soniya Mayasari mengatakan, karang gigi merupakan penumpukan plak yang terbentuk dari sisa-sisa makanan yang mengandung bakteri dan menempel pada gigi dalam jangka waktu lama. Akhirnya mengeras lalu membentuk karang gigi.

Umumnya, sisa makanan yang menempel di gigi membutuhkan waktu beberapa hari sebelum akhirnya mengeras dan membentuk karang. Kecepatan pembentukan karang gigi bisa berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. ”Bergantung kadar pH (potential of hydrogen) air liur, katanya.


Pembentukan plak gigi pada orang yang kadar pH air liur di atas angka tujuh, biasanya akan terjadi lebih cepat. Karena itu, orang yang memiliki kadar pH air liur tinggi atau bersifat basa harus lebih teratur dan berhati-hati dalam menjaga kebersihan gigi.

Karena karang gigi tidak dapat dihilangkan dengan menyikat gigi saja. Juga tidak cukup dengan menggunakan bahan iritatif seperti baking soda. Plak membandel dan karang gigi harus secepatnya diatasi dengan melakukan scaling, imbuhnya.

Baca Juga :  Ra Latif Sapa Warga, Bagikan Sembako dan Bedah Rumah

Soniya mengungkapkan, scaling adalah prosedur perawatan yang bertujuan menghilangkan plak dan karang yang menempel pada permukaan gigi dan akar gigi. Proses menghilangkannya menggunakan alat khusus yang disebut ultrasonic scaler.

Getaran yang dihasilkan alat itu akan melepaskan karang gigi yang melekat kuat pada gigi. Dengan melakukan scaling yang ditangani oleh dokter gigi dan kelengkapan alat yang ada, karang gigi dapat dibersihkan secara menyeluruh, terangnya.

- Advertisement -

Perempuan berhijab itu menambahkan, karang gigi bisa menyebabkan lubang dan kerusakan gigi. Karang yang terbentuk melebihi batas gusi bisa menjadi pengalaman buruk. Sebab,bakteri yang ada di dalamnya dapat menyebabkan iritasi pada gusi.

Seiring berjalannya waktu, kondisi itu juga dapat berlanjut menjadi penyakit gusi. Bentuk paling ringan penyakit gusi adalah gingivitis atau radang gusi. Gigi penuh karang tidak hanya mengganggu kesehatan secara keseluruhan, tapi juga mengganggu penampilan dan menurunkan kepercayaan diri.

Baca Juga :  Rawat Gigi dengan Scaling Dua Kali Setahun

Perempuan berparas cantik itu menyatakan, jika seseorang menunda melakukan scaling, biasanya membuat sisa makanan bercampur dengan air liur. Kemudian, mengeras menjadi karanggigi.

Kuman dan bakteri akan berkembang biak serta memberikan dampak kerusakan yang parah pada gigi. Salah satunya membuat gigi mudah goyah. Karena itu, disarankan segeramelakukan scaling agar gigi tetap selalu sehat, sambungnya.

Scaling disarankan diilakukan setiap enam bulan sekali. Namun, hal tersebut bergantung pada beberapa faktor. Seperti kondisi kesehatan dan kebersihan area mulut dan gigi, pola makan, kebiasaan merokok, usia, dan riwayat kesehatan mulut dan gigi.

Untuk beberapa kasus karang gigi yang berat, scaling dapat dilakukan tiga bulan sekali atau sesuai kebutuhan, ujarnya.

Tidak sedikit yang terjadi pendarahan di area gusi saat melakukan scaling. Idealnya disarankan melakukan pembersihan plak dan karang gigi setidaknya enam bulan sekali atau dua kali dalam satu tahun, jelasnya. (jup/yan/par)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/