21.6 C
Madura
Sunday, May 28, 2023

Lagi, Sentra IKM Digerojok Rp 3,8 Miliar

BANGKALAN – Kelanjutan proyek multiyears pembangunan sentra industri kecil menengah (IKM) di Desa Baengas, Kecamatan Labang, mulai ada titik terang. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bangkalan tahun ini kembali dapat kucuran dana alokasi khusus (DAK) Rp 3,8 miliar untuk optimalisasi gedung IKM.

Dalam tiga tahun terakhir, DAK yang digelontorkan untuk proyek pembangunan sentra IKM mencapai belasan miliar. Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Madura, pada 2017 proyek sentra IKM dapat kucuran dana Rp 10 miliar. Pada 2018 Rp 6 miliar, dan di 2019 ini disiapkan Rp 3,8 miliar.

Kepala Disperinaker Bangkalan Amina Rachmawati membenarkan, DAK yang dipersiapkan untuk kelanjutan proyek sentra IKM sebesar Rp 3.819.658.000. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pemenuhan sarana dan prasarana (sarpras) di sentra UKM. ”Itu untuk belanja peralatan dan beberapa pendukung lainnya. Jadi untuk mendukung keberadaan fisik gedung sentra IKM,” jelasnya kemarin (13/1).

Baca Juga :  Organisasi Kemahasiswaan di Bangkalan Dukung Polri Jaga Kamtibmas

Sebenarnya disperinaker mengusulkan anggaran pembangunan fisik sentra IKM. Namun pemerintah pusat hanya menganggarkan untuk pemenuhan sarpras. ”Semua kegiatan yang menentukan dan mengarahkan yakni pemerintah pusat. Kami mengikuti saja,” ujar Amina.

Dia mengklaim saat ini sudah dua perajin batik yang menempati sentra IKM. Namun Amina belum bisa memastikan kapan gedung sentra IKM itu bisa digunakan secara menyeluruh. Dia beralasan menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.

Amina juga belum memastikan kapan realisasi DAK 2019 senilai Rp 3,8 miliar itu. Menurut dia, terdapat banyak mekanisme pra-pelaksanaan program tersebut. ”Sesuai aturan, ada proses lelang dan segala macam,” tururnya.

Dia pun belum bisa memastikan berapa jumlah IKM yang akan ditampung di gedung yang pembangunannya menghabiskan anggaran miliaran rupiah tersebut. Amina hanya menyebut, sentra IKM akan dikelola sesuai dengan kearifan lokal Bangkalan.

Baca Juga :  Pemilihan Rektor UTM Gagal

”Sentra IKM ini akan menjadi ujung tombak bagi pelaku perekonomian di Bangkalan. Semoga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat,” harapnya.

Anggota Komisi B DPRD Bangkalan M. Husni Syakur mengaku akan memantau pelaksanaan proyek sentra IKM. Dia berharap program itu dilakukan secepatnya. ”Realisasinya harus sesuai petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak),” pintanya.

Husni berharap, sentra IKM dapat menumbuhkan semangat pelaku usaha di tingkat bawah. Dia meminta pemerintah terus meningkatkan kualitas IKM. ”Produk yang dihasilkan harus memiliki daya saing,” tukasnya. (jup)

BANGKALAN – Kelanjutan proyek multiyears pembangunan sentra industri kecil menengah (IKM) di Desa Baengas, Kecamatan Labang, mulai ada titik terang. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bangkalan tahun ini kembali dapat kucuran dana alokasi khusus (DAK) Rp 3,8 miliar untuk optimalisasi gedung IKM.

Dalam tiga tahun terakhir, DAK yang digelontorkan untuk proyek pembangunan sentra IKM mencapai belasan miliar. Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Madura, pada 2017 proyek sentra IKM dapat kucuran dana Rp 10 miliar. Pada 2018 Rp 6 miliar, dan di 2019 ini disiapkan Rp 3,8 miliar.

Kepala Disperinaker Bangkalan Amina Rachmawati membenarkan, DAK yang dipersiapkan untuk kelanjutan proyek sentra IKM sebesar Rp 3.819.658.000. Anggaran tersebut akan digunakan untuk pemenuhan sarana dan prasarana (sarpras) di sentra UKM. ”Itu untuk belanja peralatan dan beberapa pendukung lainnya. Jadi untuk mendukung keberadaan fisik gedung sentra IKM,” jelasnya kemarin (13/1).


Baca Juga :  Petugas Periksa Kesehatan Ribuan Santri

Sebenarnya disperinaker mengusulkan anggaran pembangunan fisik sentra IKM. Namun pemerintah pusat hanya menganggarkan untuk pemenuhan sarpras. ”Semua kegiatan yang menentukan dan mengarahkan yakni pemerintah pusat. Kami mengikuti saja,” ujar Amina.

Dia mengklaim saat ini sudah dua perajin batik yang menempati sentra IKM. Namun Amina belum bisa memastikan kapan gedung sentra IKM itu bisa digunakan secara menyeluruh. Dia beralasan menunggu kebijakan dari pemerintah pusat.

Amina juga belum memastikan kapan realisasi DAK 2019 senilai Rp 3,8 miliar itu. Menurut dia, terdapat banyak mekanisme pra-pelaksanaan program tersebut. ”Sesuai aturan, ada proses lelang dan segala macam,” tururnya.

Dia pun belum bisa memastikan berapa jumlah IKM yang akan ditampung di gedung yang pembangunannya menghabiskan anggaran miliaran rupiah tersebut. Amina hanya menyebut, sentra IKM akan dikelola sesuai dengan kearifan lokal Bangkalan.

- Advertisement -
Baca Juga :  Tidak Ada Korban Jiwa, Kerugian Ditaksir di Atas Seratus Juta

”Sentra IKM ini akan menjadi ujung tombak bagi pelaku perekonomian di Bangkalan. Semoga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat,” harapnya.

Anggota Komisi B DPRD Bangkalan M. Husni Syakur mengaku akan memantau pelaksanaan proyek sentra IKM. Dia berharap program itu dilakukan secepatnya. ”Realisasinya harus sesuai petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak),” pintanya.

Husni berharap, sentra IKM dapat menumbuhkan semangat pelaku usaha di tingkat bawah. Dia meminta pemerintah terus meningkatkan kualitas IKM. ”Produk yang dihasilkan harus memiliki daya saing,” tukasnya. (jup)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/