BANGKALAN – Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Bangkalan kembali mendapat jatah Rp 6 miliar untuk pembangunan sentra industri kecil dan menengah (IKM) tahap II. Namun, hingga Kamis (12/4), proyek yang berlokasi di Desa Baengas, Kecamatan Labang itu tidak kunjung dilelang.
Pada 2017, disperinaker mendapat alokasi anggaran Rp 10 miliar untuk pembangunan sentra IKM tahap pertama. Proyek ini dikerjakan PT Cipta Karya Multi Teknik dengan nilai kontrak Rp 9.884.586.000.
Kepala Disperinaker Bangkalan Amina Rachmawati menerangkan, dana Rp 6 miliar diproyeksikan untuk beberapa item. Di antaranya, perencanaan, pengerjaan fisik, pengawasan, dan pembelian kelengkapan gedung IKM. Dia enggan merinci anggarannya.
Amina mengungkapkan, program proyek IKM tahap II masih dalam perencanaan. Sudah ada rekanan yang melakukan penyusunan perencanaan pembangunan gedung. Diterangkan, dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan dua sampai tiga gedung baru. ”Mungkin dua atau tiga gedung. Kan perencanaannya belum selesai,” ujarnya.
Menurut dia, perencanaan proyek IKM tahap II ditargetkan rampung bulan Mei. Kemudian, akan dilakukan proses lelang fisik. Pada Juni–Juli akan ada nama rekanan yang keluar sebagai pemenang dan dilanjutkan pada tahap pengerjaan fisik.
Perempuan berkerudung itu menambahkan, IKM merupakan proyek multiyear. Tiap tahun akan ada pengerjaan fisik. IKM akan rampung secara keseluruhan pada 2019 nanti. ”Insyaallah tahun 2019 sudah selesai semuanya,” imbuhnya.
Anggota Komisi B DPRD Bangkalan M. Husni Syakur mendorong agar secepatnya perencanaan dirampungkan. Dengan demikian, bisa dilanjutkan pada tahapan lelang pengerjaan fisik. ”Lebih cepat lebih baik. Dengan catatan, harus sesuai prosedur,” ucapnya.